Setelah selesai menyantap sarapan Louis langsung memutuskan ke Osbert Company untuk mengecek perkembangan perusahaan tersebut secara langsung. "Aku berangkat sekarang ya, sayang? Ingat, jangan ke mana - mana sampai aku kembali."
"Bagaimana kalau aku ikut dengan mu?"
Louis tampak menurunkan sedikit kaca mata hitam dengan tatapan memicing. "Apa kau serius dengan yang kau katakan ini, sayang?"
"Tentu saja. Memangnya kenapa kalau aku ikut dengan mu ke kantor, huh? Apa kau merasa keberatan?"
Bibir kokoh tampak mengulas senyum khas dan tentu saja hal tersebut semakin menambah ketampanannya bertambah berkali - kali lipat. Direngkuhnya pinggang ramping dengan sangat posesif. "Tentu saja boleh, sayang." Mengusap pipi Amira dengan penuh rasa sayang. "Siap berangkat sekarang?" Tanyanya berpadukan dengan kerlingan.
"Let's go, baby." Mengalungkan tangannya di antara lengan kekar.