Setelah menghabiskan waktu selama beberapa hari di Miami. Sejoli ini tak lantas kembali ke Indonesia. Kini, mereka melanjutkan penerbangan ke Cambridge untuk mengunjungi kediaman orang tua Louis. Dan tentu saja kedatangan keduanya disambut dengan senang hati oleh Malta, akan tetapi lain halnya dengan Osbert. Meskipun sudah tidak bisa berbuat apa - apa. Lelaki tersebut masih saja menyimpan kebencian, amarah, dan juga dendam kepada wanita yang telah menjadi menantunya.
"Berapa lama kalian akan tinggal di sini?" Tanya Malta berpadukan dengan usapan lembut pada lengan Amira. Yang ditanya tampak menolehkan wajahnya dengan tatapan meremang. "Kemungkinan tidak lama, Mom." Lirihnya berpadukan dengan senyum khas.
"Kenapa?" Nada suara Malta menyirat rasa tak suka berselimut kesedihan mendalam.