Direngkuhnya kepala Amira supaya menyandar ke dalam lengan kekar, sementara sebelah lengannya lagi melingkari perut dengan sangat posesif. "Tidurlah, sayang. Aku tahu kau pasti kelelahan setelah menjalani serangkaian acara kita hari ini." Yang langsung diangguki oleh Amira.
Meskipun kedua mata memejam erat, akan tetapi tidak dengan pikirannya. Sejatinya pikirannya masih saja melayang memikirkan banyak hal. Siluet hitam kembali terbuka sempurna bersamaan dengan itu semakin meringkuk dengan menenggelamkan dadanya ke dalam dada bidang.
Hm, aroma kayu - kayuan bercampur kemaskulinan alami benar - benar membuat Amira mabuk kepayang. Dihirupnya aroma tersebut dalam - dalam seolah sudah bertahun - tahun lamanya tidak bertemu dengan suami tercinta.