Rasa takut seketika menyergap. Perlahan tapi pasti mulai memutar tubuh berpadukan dengan tatapan meremang. "Kau!" Geram Amira dengan tatapan menajam, bersamaan dengan itu coba menekan degup jantung yang masih saja memacu 1.000 kali lebih cepat dari biasanya.
"Memangnya kau pikir siapa, hum? Hantu?" Sembari mengangkat sudut bibirnya.
Langkah Amira mendekat ke arah Louis berpadukan dengan tatapan menajam. "Dengar ya, Louis. Aku sama sekali tidak takut dengan hantu tapi, kehadiran mu di larut malam begini lah yang-"
"Yang apa, hum?" Potong Louis beriringan dengan semakin merapatkan tubuhnya. Refleks, Amira langsung beringsut mundur. Sayangnya, pergerakan Amira tertangguhkan oleh rengkuhan tangan kekar yang melingkari pinggangnya dengan sangat posesif.
"Jangan macam -macam, Louis! Lepas!" Desis Amira berpadukan dengan tatapan menajam.