Keduanya masih saja terlibat ke dalam perdebatan yang tiada ujungnya, sementara seseorang yang berada di balik pintu masih dengan setia menunggu sang empu membukakan pintu. "Tumben sih lama sekali si Amira ini bukain pintunya. Apa jangan - jangan ia sudah tidur kali ya?" Pikirnya, bersamaan dengan itu melirik arah jarum jam dipergelangan tangan. "Ah, masa iya sudah tidur. Ini kan baru jam 8 malam."
"Mir ... " beriringan dengan pergerakan jemari lentik pada daun pintu. Sialnya, meskipun sudah berulang kali mengetuk. Pintu tidak juga terbuka.
"Lho, Nona Rissa kok disini? Apa yang Nona lakukan di sini, di depan kamar, Nona Amira?" Tanya Tuti yang kebetulan sedang melintas.
"Oh, saya ingin menemui, Amira. Tapi, sepertinya dia sudah tidur. Ya sudah saya ke bawah dulu saja." Ucapnya beriringan dengan langkah kaki menuruni tangga menuju lantai di mana pada tamu yang lain sedang berkumpul.