Bermanjakan rekaman video yang menampilkan kecantikan bak rembulan, mampu membuat emosi Louis perlahan mereda. Terutama pada kilau hitamnya yang meneduhkan. Meskipun sekilas terlihat tajam dan penuh dengan aura mencekam. Namun, jika sudah masuk ke dalam kedalamannya. Yang terasa hanyalah kelembutan dan juga kehangatan yang mampu mendamaikan hati siapa pun yang coba menyelami.
Dihembuskannya nafas berat yang dia buang secara perlahan beriringan dengan rangkuman rasa rindu yang semakin bergulung - gulung. Siapa sangka bahwa seorang Louis pasrah dan menyerah pada satu rasa ini.
Siluet birunya memejam sambil memeluk erat di antara siku, seolah sedang memeluk wanita pujaan. "Uh, Amira sayang datanglah dan balutkan kerinduan ini kehangatan cinta mu." Lirihnya.
Entah sudah berapa lama tenggelam ke dalam fantasi. Yang jelas siluet biru kembali terbuka sempurna ketika terdengar dering ponsel. Siapa sih? Mengganggu saja! Umpatnya dalam hati.
