Dua insan yang sama - sama tenggelam ke dalam rasa yang sama terkesan saling menjauh, saling menyakiti, hingga saling tidak perduli. Ya, itulah yang terlihat dari luar. Namun, jangan salah karena hati keduanya masih saja menjeritkan rasa perduli hingga saling memantau, saling menjaga, meskipun tidak saling berinteraksi secara langsung.
"Permisi, Nona Amira." Suara bariton yang datang secara tiba - tiba telah menyentak kesadarannya sehingga menolehkan wajahnya dengan segera. Tatapannya menajam sebelum bibirnya terbuka berpadukan dengan pertanyaan yang terdengar penuh dengan intimidasi.
"Informasi apa yang ingin Anda sampaikan?"
"Pembukaan cabang baru akan segera dilaksanakan, Nona Amira. Kami menyarankan supaya Anda hadir pada acara pembukaan sebagai simbol dari-"