"Jaga ucapan mu, Hana. Sekalipun aku dan Amira berbuat macam - macam maka, hal itu bebas kami lakukan karena kami adalah ... " Azriel sengaja menjeda ucapannya sembari mencondongkan wajahnya ke depan berirama dengan bisikan. "Pasangan Suami - Istri yang sah." Sembari tersenyum smirk.
"Oh, jadi itu mau mu, hah. Baiklah, kalau begitu habiskan waktu mu dengan Amira, dan aku akan pergi dari rumah ini." Namun, baru beberapa langkah sudah di hentikan oleh cengkeraman kuat yang melingkupi pergelangan tangannya. Hana tersenyum. "Lepas! Jangan menghentikan ku!"
"Tunggu sayang. Kau harus tahu bahwa keberadaan ku di kamar Amira adalah untuk merawatnya."
Kalimat yang baru saja meluncur dari bibir kokoh telah memaksa Hana memutar tubuhnya dengan segera. "Oh, jadi kau di sini untuk merawat pelayan mu itu, hah?"
"Pelankan suara mu, Hana!" Geram Azriel.
Hana tersenyum smirk. "Untuk apa harus ku pelankan suara ku, hah? Kalau perlu aku akan berteriak di telinga pelayan kesayangan mu itu."