Saat ini Amira sedang berada di ruang jenazah dengan di dampingi oleh polisi dan juga Mirza. Bermanjakan tubuh yang terbujur kaku di balik kain kafan telah membuat tubuh Amira bergetar hebat. Satu hal yang Amira harapkan bahwa seseorang yang terbaring ini bukanlah papa nya.
"Ini adalah barang - barang, Tuan Yoza." Sembari menyerahkannya ke tangan Mirza. Setelah itu tatapannya mengunci pada Amira. "Apakah Anda sudah siap, Ibu Amira?"
Amira menghirup nafas dalam - dalam sebelum penutup kain tersebut di buka. Melihat tubuh Amira yang bergetar hebat. 2 perawat mendekat lalu, menopang tubuh Amira dengan sangat kuat supaya tidak luruh ke lantai. "Anda harus kuat, Ibu Amira! Kalau Anda tidak kuat maka, bisa di wakilkan ke keluarga yang lain." Saran dari perawat. Namun, Amira menolak dan meminta kepada para polisi untuk segera membuka kain tersebut supaya dia bisa memastikan secara langsung ini ayah nya atau bukan.