Semakin lama perut Lisa pun semakin membesar. Tak ayal dia pun jadi bahan cemoohan orang kantor. Tak mau melihat Lisa terus menerus jadi bahan olok - olokkan Azriel pun melarang wanita yang berstatus sebagai selingkuhannya tersebut untuk datang ke kantor. "Mulai hari ini kau istirahat di rumah saja!"
"Aku tidak mau. Aku harus tetap bekerja." Bantah Lisa.
"Lisa, kalau kau bekerja lalu, bagaimana dengan kandungan mu, hah? Pikirkan itu! Kandungan mu semakin lama semakin membesar dan aku tidak mau semua orang membicarakan aib mu."
"Kalau begitu nikahi aku! Beri aku dan Anak ini status yang sah untuk membungkam mulut - mulut tidak terdidik itu." Nada suaranya terdengar tajam sarat akan luapan emosi atas hinaan dan juga caci maki dari lingkungan sekitar.
Azriel langsung menajamkan tatapannya sembari mencondongkan tubuhnya ke depan. "Aku tidak mungkin menikahi mu, Lalisa. Buang jauh - jauh keinginan mu tersebut. Tanpa pernikahan kau dan Anak ini akan tetap bisa hidup dengan layak."
