Sinar pagi mengintip malu - malu melalui tirai jendela menyapu hangat wajah sejoli yang sedang bergelung ke dalam pelukan. Azriel yang terbangun terlebih dahulu langsung mengulas senyum bermanjakan wajah Amira ketika sedang tertidur pulas. Sungguh, wajah Amira terlihat teduh terlebih pada bagian bibir ranum yang terlihat sangat meggiurkan seolah mengundangnya untuk segera melesakkan lidahnya masuk dengan sangat posesif.
Tanpa dapat ditahan lagi dia pun langsung mendekatkan wajahnya hingga nafas hangat terasa menggelitik permukaan kulit. Meresapi kehangatan yang terasa sangat menggoda hingga ke bagian inti telah membuat Azriel memejam dan bersamaan dengan itu bibirnya telah mengarah ke bibir ranum.
Sialnya, kurang 1 cm lagi bibir keduanya saling bersentuhan, disaat itu pula sepasang manik hitam terbuka sempura. Amira pun langsung beringsut mundur. "Mas Azriel, mau apa?" Nada suaranya terdengar bergetar dan bersamaan dengan itu mendorong kuat dada bidang.