Inem yang menemukan Amira dalam kondisi pingsan langsung berteriak histeris. Tak ayal pembantu yang lain pun berdatangan. "Ada apa sih, Nem? Teriak - teriak."
"I-tu , Non Amira pingsan." Ucapnya dengan terbata - bata seperti anak TK yang sedang belajar membaca.
"Masya Allah, Non Amira." Ucap salah satu security dan bersamaan dengan itu langsung membawa tubuh Amira ke kamar lalu, membaringkannya di atas ranjang. Inem pun terlihat sedang mengoleskan minyak kayu putih pada hidung mancung Amira. Namun, Amira belum juga sadar. "Piye iki, Tut?" Sembari menolehkan wajahnya ke arah rekan kerjanya tersebut.
"Gimana kalau kita hubungi, Dr. Tama?"
"Yo wes kono ndang. Ojo lali telepon Tuan Yoza yo, Tut."
"Iya." Berpadukan dengan langkah kaki meninggalkan kamar Amira.