Yoza terlihat sedang berbincang di telepon. Wajahnya seketika mengeras atas informasi yang baru saja Nail sampaikan. Tanpa dia sadari baik Tanzel maupun Amira terus saja menghujani Yoza dengan tatapan yang tak biasa. Keduanya di buat bertanya - tanya atas perubahan ekspresi yang menyelimuti wajah tampan Yoza saat ini.
Tatapan Tanzel beralih pada Amira berpadukan dengan perintah tak terbantahkan. "Coba temui Papa-mu, dan tanya ada masalah apa?" Perintahnya. Amira mengangguk beriringan dengan langkah kaki mendekati sang ayah. Sebelah tangannya terulur menyentuh pundak kekar membuat sang pemilik tersentak hingga memutar tubuhnya dengan segera. "Sayang, apa yang kau lakukan di sini, hum? seharusnya kau berada di dalam sana bersama, Opa-mu."
"Opa, yang meminta Amira ke sini."
Yoza pun dibuat bertanya - tanya hingga menyipitkan matanya berpadukan dengan tatapan menelisik pada kecantikan putri tercinta. "Opa-mu, yang meminta mu ke sini?"
"Hh mm."