Azriel mengatur segala sesuatunya, bagaimana pun juga dia menginginkan bahwa seluruh kekayaan Tanzel jatuh ke dalam genggamannya. Kedua kakinya dia letakkan ke atas meja sembari menyandarkan tubuhnya pada kursi kebesarannya.
Bibir kokoh menyeringai jahat mengiringi pergerakan kedua tangan yang dia sandarkan ke belakang kepala. "Sebentar lagi aku lah yang akan menjadi penguasa di atas penguasa. Selamat datang Tuan Besar, Azriel Fillah Alfarez." Ucapnya diiringi gelak tawa. Tawa yang sangat membahana hingga suara tawanya pun terdengar hingga keluar ruangan.
Para karyawan yang ada di luar ruangan pun dibuat bertanya-tanya. " Itu Pak Azriel lagi ngapain ya? Ketawanya kenceng banget sampai terdengar keluar loh."
"Ya, pasti lagi seneng lah. Menang tender kali."
"Ih, masa iya menang tender aja sampai segitunya. Kalau menurut aku nih ya, dia itu bukan menang tender tapi itu ketawanya orang yang haus akan kekuasaan. Kayak ga kenal Pak Azriel aja sih kamu ini."
"Hm, bener juga sih."