"Huh, siapa sih yang datang pagi - pagi sekali? Mengganggu saja!" Kesal Amira ketika mendapati bel apartement terus saja berbunyi. Dengan langkah kesal langsung mendekat ke arah pintu dan tanpa mengintipnya terlebih dulu melalui interkam langsung membukanya secara kasar. Seketika tatapan Amira membeliak disuguhi lelaki tampan sedang berdiri dihadapannya dengan mengulas senyum khas. "Selamat pagi, Amira."
"Apa yang kau lakukan disini dan dari mana kau tahu alamat apartement ku, hah?" Nada suara Amira terdengar mengintimasi menggelitik pendengarannya.
"Huh, Amira ... seperti inikah caramu menyambut kedatangan teman lama, hum?"
"Katakan dari mana kau tahu alamat apartement ku?!" Bentak Amira dengan suara yang sedikit meninggi.
"Amira, apa kau tidak akan mempersilahkan tamu mu ini masuk lebih dulu. Kita bisa ngobrol lebih dulu di dalam kan?" Sembari mengangkat sebelah alisnya.
Amira mendesah lelah. "Oh, aku tahu. Semalam kau sengaja mengikutiku kan? Jawab!" Desak Amira.