Adrian bangkit berikan botol Vodca itu pada asistennya.
"apa kau ingin mengeksekusi gadis itu?" tanyanya
"menurut mu?" sahutnya
asisten Adrian terkekeh, dia sudah tidur dengan banyak perempuan, meskipun memakai pengaman tapi tetap saja dia sudah merasakan banyak tubuh dan sensasi kenikmatan dari perempuan yang berbeda-beda, ini benar-benar gila, dia mencari istri dan ibu untuk anaknya tapi dia lebih menyukai bersenang-senang dengan dirinya sendiri lalu melupakan putrinya yang semula pernah dia sayang.
Adrian kemudian beranjak masuk ke dalam rumah sementara perempuan yang sedang mengintip itu mematikan lampu kamarnya.
dia hanya ingin mencari tahu rencana apa yang ada di balik pikiran Adrian namun dia tidak mendengarkan rencana apapun terlebih lagi cara untuk bisa keluar dari tempat ini
dia pun memutuskan untuk berpura-pura tidur karena tidak ingin bertemu dengan Adrian dan sikap angkuhnya.