"Aku bisa mengingat apapun bahkan detail paling kecil."
"Ah? Kau bisa mengingat nya?" Diah tercengang setelah mendengar penjelasan Rifan, jika di pikir-pikir Rifan memang memiliki ingatan yang baik bahkan bisa mengingat semua hal yang Diah suka. Awalnya ia pikir itu adalah bentuk perhatian Rifan terhadapnya, namun ia tidak menyangka itu karena Rifan memiliki ingatan yang tajam.
Meskipun demikian, Diah masih sulit percaya bahwa Rifan bisa mendapatkan nilai sempurna berkat kemampuannya. Apakah kemampuannya sehebat itu sehingga bisa mengingat materi pelajaran dengan mudah? Tapi bagaimana dengan metematika? Itu bukanlah pelajaran yang hanya mengandalkan ingatan saja. Perlu pemahaman yang mendalam agar bisa mengerjakan soal matematika yang rumit.
"Kamu tidak percaya?" Rifan menyipitkan matanya dan semakin mendekatkan wajahnya.
"Tidak, hanya saja sulit di percaya," balas Diah dan memundurkan kepalanya. "Jadi apakah kau bisa mengingat sesuatu dengan mudah?"