"Ayo habiskan makananmu." Rifan mengalihkan perhatian Diah dari Rama. "Apa kamu ingin tambah lagi?" tawarnya sambil mendekatkan piringnya.
Diah menggelengkan kepalanya dan mengambil tusuk sate, saat daging ayam yang di bakar dan di lumuri sambal kacang masuk ke dalam mulutnya membuat Diah merasa seperti nostalgia. Dia teringat dengan neneknya yang pernah membuatkan sambal kacang saat dia kecil dan sangat menyukainya, sayangnya neneknya telah meninggal dan dia tidak bisa merasakannya lagi.
Melihat Diah yang makan dengan lahap, membuat Rifan memberikan sate miliknya, ia tidak terlalu lapar meskipun tadi pagi belum makan. "Ini."
Diah tidak menolaknya dan langsung memasukannya ke dalam mulut, tanpa ia sadari ia makan dengan belepotan hingga membuat sambal kacang menempel pada sudut bibirnya. Melihat hal tersebut, Rifan mengulurkan tangannya untuk menyeka sambal kacang dan memasukan jarinya ke dalam mulut.
"Enak," ucapnya sambil melemparkan tatapan menggoda.