"Indra kau-" Nadia terkejut saat melihat Indra memasukkan sesuatu di bagasi belakang.
"Shuttt~~~" Indra menaruh telunjuknya di depan bibir agar Nadia diam.
Nadia mengatupkan bibirnya dan menatap Indra tidak percaya, jika ada penghargaan untuk kakak terjahat maka Indra layak memenangkannya.
"Tolong panggil Diah, karena ini hampir waktunya keretamu berangkat." Indra mengibaskan tangannya dan menunjuk jam tangannya.
Nadia melirik bagasi belakang sekali lagi kemudian menghela nafas, dia hanya bisa mengasihi Diah karena memiliki kakak seperti Indra. Tapi sayang sekali dia malah menjadikan Indra sebagai calon suaminya dan pastinya ke depan mereka akan hidup bersama, dia tidak tahu apa yang akan Indra lakukan padanya setelah mereka menikah.
Tok Tok Tok
"Diah!" Nadia mengetuk pintu kamar Diah dan memanggilnya.