Diah membuka matanya dan tersenyum senang saat tidak melihat Rifan berada di sampingnya, ia merenggangkan tubuhnya kemudian duduk sambil menguap. Saat melihat jam dinding, ia merasa ini masih terlalu pagi namun ia tidak bisa tidur lagi. Ia beranjak dari ranjangnya kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya sekaligus menggosok giginya.
Setelah itu ia menggunakan handuk untuk menyeka wajahnya kemudian berjalan keluar dari kamar, ia melihat ruangan sangat sepi dan tidak ada tanda-tanda dari Rifan. Saat ia melihat pintu kamarnya itu masih tertutup dan Diah tidak berniat membangunkannya. Lebih baik ia segera pergi ke dapur untuk memasak daripada membangunkan Rifan yang menyebalkan.
Diah menggunakan celemek yang lagi-lagi bermotif kelinci, karena tidak ada celemek lain yang bisa ia gunakan. Ia tidak tahu di mana Rifan menyembunyikan celemek yang biasanya di gunakan mbok Nah. Ia sudah mencarinya di seluruh dapur bahkan halaman belakang tapi tidak menemukannya sama sekali.