Diah mengobrol bersama teman asramamnya saat mereka menuruni tangga, mereka sedang membahas tentang tugas prakarya Siti dan Ines yang masih dalam proses perbaikan dan sesekali Diah akan memberikan saran. Walaupun dia baru saja pindah di sekolah itu tetapi ia bisa beradaptasi dengan kurikulum sebab jika dibandingkan dengan sekolah lamanya, kurikulum di sekolah ini cukup mudah.
Saat mereka sudah sampai di lantai satu, tubuh Diah seketika membeku saat melihat punggung Rifan yang membelakanginya. Sekarang dia tengah duduk di kursi taman yang ditempati oleh Diah kemarin sambil memainkan ponselnya, sepertinya dia sedang menunggu Diah.
Diah memberi isyarat kepada temannya agar tidak memanggil Rifan, dia masih kesal dengan soal kemarin dan ingin menghindarinya, jadi sebisa mungkin ia pergi dari sana secara diam-diam.