"Diah nanti siang aku akan mengajak mu pergi."
Rifan baru saja kembali dari lari pagi dan sekarang tubuhnya penuh dengan keringat, dia sudah rutin melakukan ini selama beberapa hari tanpa jeda untuk memperkuat tubuhnya. Ia tidak ingin di ejek lemah lagi oleh temannya terutama Diah, sungguh memalukan!
"Mau ke mana?" Diah berbaring di atas sofa dengan setoples makanan ringan di pelukannya, ia bertingkah seenaknya seolah rumah ini adalah miliknya.
Sekarang Diah berada di rumah Rifan dan hari ini adalah akhir pekan, ia tidak latihan lari kerena pak Eko mengatakan bahwa dia harus menghemat tenaganya sebelum perlombaan di mulai, sebab lomba itu akan berlangsung dalam tiga hari lagi. Ia telah berlatih dengan baik dan yakin bisa mengikuti lomba tersebut dengan percaya diri.
"Mal King's Stone," jawab Rifan dan berjalan mendekat ke arah Diah.
"Jangan mendekat!" Diah mengulurkan kakinya untuk mencegah Rifan duduk di sampingnya.
"Tubuhmu sangat bau," ujarnya sambil menutup hidungnya.