Chereads / ADISA ALFREZA / Chapter 4 - Chapter 4

Chapter 4 - Chapter 4

Pagi hari yang sunyi, disa berjalan dengan sangat pelan, rasa lapar kian menyerang, sedari tadi disa tidak menemukan seorang penjual,Ia berniat untuk mencuci piring, Agar ia bisa mendapatkan makanan untuk mengganjal perut nya yang lapar.

1 jam telah berlalu,Matahari mulai terbit, jalanan pun mulai rame namun disa  belum juga menemukan penjual yang menerima jasanya,kebanyakan mereka menolak dengan alasan "cucian piring kotor di warung saya baru sedikit neng,"

Langkah  disa kian memelan saat rasa pusing mulai menyerang, pandangan nya semakin memburam dan

.

Bruk

Adisa pingsan di trotoar,

Seseorang dengan berpakain serba hitam keluar dari mobil mewah nya dan mengangkat disa membawanya masuk kedalam mobil lalu  pergi.

3 jam telah berlalu,Disa belum juga sadar dari pingsan nya,

Namun..

Nghhh.

"Di-dimana ini"Ucap disa kala ia terbangun di sebuah kamar yang mewah.

cklek.

"Kamu berada di kamar saya"Ucap lelaki.

"Si-siapa kamu?"Tanya disa ketakutan.

"hai saya Xei, Saya tadi melihat kamu pingsan di trotoar, Dan untuk saat ini kamu bisa tidur di rumah saya,

Oh iya kalo kamu ada apa apa bilang aja, dan saya sudah mengetahui semua masalah yang menimpa kamu, ah sudah sudah jangan di pikirkan, badan mu butuh istirahat"Ucap xei sambil menarik selimut disa sampai ke leher nya.

Disa  yang masih bingung pun hanya bisa mengikuti ucapan lelaki yang bernama xei itu,

SKIP

Ketika malam tiba, disa hanya merenung di dalam kamar yang luas itu,Ia masih bertanya tanya, siapa lelaki yang menolong nya? Apa ia orang baik?

Tok. Tok tok

Tak lama dari suara ketukan, pintu terbuka dan memperlihatkan seorang perempuan membawa nampan berisi makanan.

"Nona, ini makan malam nya,"Ucap pelayan itu

"Terima kasih,tapi boleh kita berbicara sebentar?"Tanya disa

"Ta-tapi nanti tuan marah"Gugup sang pelayan itu.

"Tuan?memang nya siapa pemilik rumah ini? Trus orang yang bernama xei itu siapa?"Tanya disa beruntun

"Tuan xei pemilik rumah ini,"ucap pelayan itu.

"Kenapa kalian memanggil nya tuan? Bukannya dia masih muda?"tanya disa lagi 

"Dia orang yang paling di hormati, anak dari seorang pengusaha batu bara,"jawab pelayan itu

" apa xei orang baik?"

"Iya nona,Tuan sangat baik, tuan sangat menghormati orang orang di sekitar nya, tidak membeda bedakan,"Jawab pelayan itu

"Kamu sangat berbakti pada xei ya?"Tanya disa

"Iya, tuan xei juga orang nya tegas,jika ada yang melakukan kesalahan ia akan membimbingnya kembali, kecuali orang orang yang melakukan kesalahan fatal, dan mencari tuan seperti tuan xei itu susah nona, makanya saya sangat berbakti kepadanya"ucap pelayan itu.

"Panggil aku disa, gak usah nona"ucap disa

"Ta-tapi tuan menyuruh saya memanggil dengan sebutan nona"ucap pelayan itu

"Udah gapapa,kalo boleh tau nama kamu siapa?"tanya disa

"Siska nona"

"Ah panggil aku disa"

"Ta- Ekhem

Pelayan itu terlonjak kaget, dan membalikkan badan nya lalu menunduk

"Ma-maaf kan saya tuan"

"Tidak papa, kembali bekerja"Ucao xei dan berjalan ke arah disa.

" gimana? Sudah mendingan?"Tanya xei

"Iy-iya sudah"Ucap disa. Jujur, baru kali ini disa berbicara langsung dengan laki laki setelah kematian bunda nya.

"Ka-kalo boleh tau, tadi xei kan tau masalah disa, itu xei tau dari siapa?"disa memberanikan diri melontar kan pertanyaan seperti itu.

"Ah tidak tadi hanya tebakan saja"jawab xei.

"Oh iya makanan nya di makan, mau di suapin apa sendiri?"Tanya xei untuk mengalihkan pembicaraan.

"Gapapa, sendiri aja"

Setelah selesai makan,xei masih duduk di tepi ranjang yang tempati disa.

Keheningan kembali menyelimuti mereka sampai..

"adisa"Panggil xei

"Iy-iya xei"Jawab disa dengan gugup.

"Hei, tidak usah takut,Aku tidak akan memperlakukan kamu layak nya pembantu, Tenang lah, kamu di sini akan di perlakukan layaknya putri kerajaan"Ucap xei.

"Ma-makasi atas tumpangan nya"Ucap disa.

"Ah sama sama, kamu tidak usah sungkan seperti itu, Aku ingin bertanya boleh?"Tanya xei dan dibalas anggukan disa.

"Ingin bergabung dengan gangster ku?"Tanya xei to the point.

"Gan-gangster?"Tanya balik adisa dengan gugup.

"Ya, Aku mempunyai  perkumpulan gangster, Jika minat kamu akan menjadi wanita pertama yang masuk kedalam perkumpulan ku"Ucap xei

"Bahkan menjadi wanita  pertama dalam hidup ku"Lanjut xei namun dalam hati.

"Apakah itu berbahaya?disa gak bisa beladiri"ucap disa

"Gapapa,gimana minat gak? Kalo minat nanti aku ajarin"ucap xei

"Kalo gabung kayak gitu buat apa,?"tanya disa lagi

"Kamu bisa lindungin diri kamu dari orang orang jahat, kamu disini sendiri kan? Kalo kamu gabung kamu gak sendirian lagi, ada aku, dan temen temen lainnya"

"Yaudah aku coba, seenggak nya buat bunda di sana"Ucap disa

"Yaudah besok kalo udah sehat kita mulai latihan, tidur gih,"

Baru saja xei berdiri dan berniat untuk pergi,tiba tiba tangan nya di tahan

Xei membeku, ia tiba tiba di peluk oleh wanita selain ibu nya,

"Xei, makasi ya cuma xei orang pertama yang baik sama disa setelah bunda pergi" ucap disa.

"Iya sama sama" jawab xei

Pagi telah tiba, disa telah terbangun dari tidur nya,memang sudah rutinitas nya ia bangun pukul 4 pagi.

Ia berjalan ke dapur sambil melihat interior rumah yang sangat luas dan mewah, Saat ia memasuki pintu dapur,para maid langsung menundukan kepalanya, disa mengernyit heran.

"Kenapa seperti ini?"Tanya disa heran

Salah satu maid menghampiri disa

"No-nona gak boleh ke dapur"Ucap maid itu gugup, disa semakin heran

"Memang kenapa?"Tanya disa balik

"Kata tuan nona tidak boleh ke dapur dan memegang peralatan dapur, kalo mau minum, panggil salah satu kita, biar kita yang ambilkan"ucap maid itu.

"Hei, aku di rumah suka masak jam segini, jadi apa salah nya?"tanya disa

"Tidak nona, jangan nanti kita bisa di pecat"Ucap salah satu maid.

"Yasudah, kalo boleh tau kamar xei dimana?"tanya disa

"Di lantai 5  pintu warna hitam"Ucap salah satu maid itu.

Disa pergi ke lantai lima setelah mengucapkan terima kasih kepada para maid itu.

Kini disa tengah berdiri di depan pintu berwarna hitam itu, Ia ragu antara masuk atau engga? Ketok dulu atau langsung masuk? Tapi disa merasa tidak sopan, baru saja ia sehari di rumah ini, lalu ia sudah berani masuk kedalam kamar tuan rumah?

"Masuk aja,gak di kunci kok"Sahut orang yang berada di dalam. Disa terlonjak kaget lalu ia memegang knop pintu dan membuka nya secara perlahan,

"Xei udah bangun?"Tanya disa dengan polos nya 

"Belum"sahut xei dengan mata terpejam.

"Yaudah kalo belum,disa balik aja deh"ucap disa dan berniat memutar balik tapi tangan nya di tahan oleh xei.

"Udah di sini aja,"Ucap xei

"Tumben udah bangun?"Tanya disa

"Aku emang suka bangun jam segini,Kamu kalo mau masuk masuk aja, gak usah ragu kayak tadi"Ucapan xei membuat disa malu setengah mati,

"Nanti latihan nya jam 11 ya,aku mau meeteng dulu,"lanjut xei dan bangkit dari duduk nya lalu berjalan ke arah kamar mandi,

Disa hanya duduk diam di atas kasur xei, lalu salah satu ide muncul di pikirannya.

Ia membereskan keperluan xei untuk ke kantor, mulai dari kemeja, celana, jas, dasi,sepatu, kaos kaki, tas dan lain lain, lalu ia membuat sebuah note "Pakaian kerja nya udah disa siapin, maaf ya kalo gak cocok, disa emang belum pernah siapin kayak gini, maaf juga disa berani buka walk in closet xei" -Disa tunggu di meja makan.

Saat xei keluar dari kamar mandi, ia menemukan note itu lalu tersenyum saat membaca nya,dan mulai memakai pakaian yang sudah di siapkan, tidak lupa juga sebelum memakai nya xei memfoto nya dan mengirimkannya ke orang tua Nya.