Sesi perkenalan
Perkenalkan dia ADISA ALFREZA TOX, Marga tox sudah disa lepas sejak kematian bunda.
Bukan, bukan keinginan dia buat ngelepas marga itu, tapi karna mereka yang tiba tiba buang adisa, ngeluarin adisa dari keluarga mereka, waktu itu adisa bisa apa, ? Selain menangis dan memohon,
alhasil mereka masih mengizinkan adisa buat tinggal di rumah itu, meski mereka memperlakukan disa layak nya pembantu dan anjing peliharaan, tapi dengan bodoh nya disa tetap bertahan di rumah itu,
Tidak ada niatan untuk pergi?
Ada, dulu pernah disa sempat mempunyai rencana untuk pergi, tapi bunda datang ke mimpi disa, bunda bilang "Kamu tetap bertahan sayang sebentar lagi ada seseorang yang membawa kamu pergi,"
Sejak ayah menikah lagi dengan bu wely, keaadan keluarga tox semakin berubah drastis, mulai dari abang disa yang dulu nya lemah lembut sekarang dia bahkan udah membuat ratusan luka sayat dalam tubuh disa.
Apalagi ayah, Mungkin adisa teman setia nya sabuk yang sering ayah pake ke kantor, karna setiap disa melalukan kesalahan pasti ayahnya memukul nya pakai sabuk, Ayah saja yang dulu nya melindungi disa, sekarang ia adalah oranh yang memberi diaa ratusan cambukan,
Bu wely yang disa kira baik, bahkan dia sudah menyiptakan bekas merah di pipi disa dari tangan nya,
Kak Dina yang notabe nya kakak tiri bahkan dia udah menyiptakan beberapa luka yang masih belum kering,
mereka memperlakukan disa layak nya pembantu, Membersihkan rumah yang begitu luas adalah rutinitas nya setiap hari,
Sampai suatu saat adisa tidak sengaja mempecahkan gucci kesayangan bu wely, alhasil disa tidak menerima jatah makan selama 5 hari, sampe disa berniat untuk mencari kerja, ta-tapi waktu itu, Di-disa pingsan dan---
Pantengin aja kisah kisah kelam dari seorang adisa:)
BAGAS DESMORAN TOX
Dia kak bagas, abang disa yang dulu nya lemah lembut, melindungi disa dari usilan teman teman nya waktu tk, namun itu semua berubah sejak kematian bunda :)
Dia orang yang paling banyak melukis luka di tubuh disa, Bahkan jika adisa salah sedikit pun, Sayatan siap menanti di roftoop rumah :l
Kak bagas sekolah di SMA TERNATE TOX sama seperti kak dina mereka menduduki kelas 11, Sekolah itu milik ayah,
Kalo Adisa?
Setelah kematian bunda, tepat pada kelas 3 SD, Sejak itu juga disa berhenti sekolah.
Kalo saat ini disa sekolah mungkin disa kelas 10, sebenernya disa suka berpikir,itu yang anak kandung ayah, disa atau kak dina?
kalo kak dina atau kak bagas mau sesuatu, mereka tinggal mengeluarkan kartu atm mereka.
Berbeda dengan disa ia bahkan bekerja menjadi pelayan cafe,
DINARA PUTRI TOX
Dia kak dina, kakak TIRI Adisa mungkin kalian sudah tau tentang kak dina di perkenalan Atas.
Disa cuma mau kasih tau sedikit kelakuan kak dina.
Waktu itu jam menunjukan pukul 1 malam, disa terbangun karna merasa haus, kebetulan gelas yang ada di nakas tidak ada air nya, Terpaksa Adisa harus ke dapur, saat selesai minum, tiba tiba pintu utama terbuka, buru buru disa bersembunyi di balik meja dan,, Dia kak dina jalan sempoyongan sambil meracau tidak jelas, pakai baju seksi dan barang branded, Namun waktu itu, disa masih polos, belum mengenal dunia luar, disa pikir kak dina pulang dari kondangan.
Tapi nyatanya?
XEIMONIA ALEXANDRIA
Dia xei,
Dia adalah orang yang menolong disa waktu ia pingsan di trotoar, xei adalah Putra tunggal dan pewaris tunggal keluarga alexandria,
Keluarga kaya raya, mempunyai perusahaan Batu bara, Xei juga Ketua gangster diamond dark, Gangster terkuat no 1, Punya paras yang sangat tampan, Hidung mancung, rahang tegas, Bola mata hijau terang, dan rambut pirang nya adalah pelengkap ketampanannya..
Xei juga memiliki Kelebihan, dia bisa mendengar semua isi hati dan pikiran seseorang, dan kelebihan yang paling sempurna xei Bisa melihat masa depan, Dan sebagai ketua gangster, xei harus mempunyai pendengaran yang tajam,
Sedikit cerita kenapa xei menolong disa waktu pingsan.
Waktu xei menolong disa sebenarnya ada maksud lain, karna semalam xei mendapat penglihatan kalo seseorang yang berarti buat xei di masa depan tengah menderita, Dan setelah xei cari tau lebih dalam Dia Adisa,
Xei tidak memberi tahu disa soal ini, dan xei juga Ingin membantu disa keluar dari Masa masa kelam nya, sampai dia menemukan kebahagiaan yang sebenarnya.
Sampai dimana waktu itu xei sedang tertidur, dan ia di datangi seorang perempuan seumuran mamanya
Lalu ia berkata "Jaga bidadari kecil ku, kau yang akan memberi kebahagiaan yang sebenarnya untuk dia" lalu wanita itu menghilang bersama dengan kabut,
Kembali ke kehidupan adisa
Pagi ini adalah pagi yang cerah, Tapi tidak untuk adisa.
Setelah bangun dari tidur nya, ia hanya mencuci wajah nya dan kembali masuk kedalam selimut tebal nya.
Adisa sudah bertekad untuk tidak sarapan pagi ini, Jika ia sarapan ia harus melanjutkan rutinitas nya membersihkan rumah.
Rumah keluarga tox bukan sembarang rumah, Luas nya hampir 70 meter, memiliki 5 lantai, dan taman yang luas.
Keluarga tox juga bukan orang miskin, mereka adalah pengusaha kaya, tetapi mereka hanya menyewa 1 pembantu, Dengan menyewa pembantu 10 pun tidak akan membuat mereka miskin. Itulah pikir adisa
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 9 pagi. Keadaan di rumah pun mulai sepi, Tapi....
"ADISAAAA"
Adisa terlonjak kaget kala ia mendengar teriakan dari wanita yang menyandang sebagai ibu tiri nya.
"I-iya bu?"Jawab adisa sambil ngos ngos-an setelah ia berlari dari lantai 2 menuju dapur
"KAMU JANGAN MALAS MALASAN YA, CEPAT KERJAKAN SEMUA NYA, AWAS KALO NANTI SAYA PULANG ARISAN INI BELUM SELESAI, SAYA USIR KAMU"Bentak ibu tirinya dan di jawab anggukan lirih oleh disa.
"Mereka aja masih memperlakukan aku layak nya pembantu, meski bunda sudah tidak ada sejak 6 Tahun yang lalu, di-disa cape bund"Gumam disa dalam hati.
Alhasil di minggu yang adisa pikir akan tenang ternyata tidak sesuai expetasi nya. Ia tetap menjalankan rutinitas nya,
Setelah selesai mengerjakan semua nya, Adisa kembali bergelut dengan peralatan dapur, Ia hanya membuat telor mata sapi untuk sarapan nya, meski jam sudah menunjukan pukul 11 siang.
Setelah makan adisa kembali memasak untuk menyiapkan makan siang keluarga nya yang entah pergi ke mana.
"Non biar bibi bantu" Ucap pembantu sambil menatap disa prihatin.
"Gak usah bi, biar disa aja"Ucap disa.
"Gak papa, bibi disini sebagai pembantu, itu sudah pekerjaan bibi" Ucap pembantu. Alhasil disa hanya membereskan piring dan duduk di kursi.
Waktu sudah menunjukan pukul 12 siang, belum ada tanda tanda nya mereka pulang, disa saja sudah selesai membersihkan badannya dan kembali rebahan di atas kasurnya.