"Bi aku berangkat dulu ya"
"Lis kamu mau kemana?"
"Aku kan mau kerja bi"
"Lis kamu ga tau kita ada tamu"
"Iya bi aku tau itu kan tamu bibi jadi ga ada urusan sama aku"
"Lis nak yifan ada perlu sama kamu"
"Dia ada perlu sama aku tapi kok keliatannya engga deh bi,iya udah bi aku berangkat dulu"
Kalau yifan memang ada perlu sama aku dia ga harus diam dong dia bicara sama aku.
Dengan anggun nya aku berjalan dan aku ga terlalu pusing.
Aku dengar bi inem minta maaf ke yifan karna sikap ku.
Lagian bi inem ngapain minta maaf segala yang salah dia kalau ada perlu sama aku kan tinggal ngomong doang.
Tiba-tiba aja aku di tahan oleh seseorang kalau bukan yifan siapa lagi.
"Ada apa?"
"Mama ajak kerumah"
"Ngapain?"
"Masak"
Jawaban nya sesingkat itu.
Astaga aku benar-benar lupa kalau kemarin aku udah janji ke tanta soya masak bareng di rumah nya.Ternyata dia kesini mau jemput aku.Kalau aku ga pergi itu nama nya ga ngehargain orang tua.aku harus jawab apa sekarang.Aku juga harus ke rumah sakit karna hari ini aku ada jadwal operasi.Kalau pergi sekarang kerumah yifan masih sempat karna jadwal operasi nya jam 10 malam.Tapi aku coba nolak dulu aku pengen liat tanggapan Yian seperti apa.
"Gimana ya kayak nya aku ga bisa"
"Okay kalau ga bisa"
Aku sampai ga bisa berkata-kata bisa-bisa nya jawaban yifan begitu.Dia ini ada masalah apa sama aku,Jujur aku ga tau lagi ngadepin dia gimana.
"Yifan tunggu,kayak nya aku masih bisa ikut karna aku berangkat kerja malam"
ucapku dengan senyum kaku.
Dia hanya mengangguk ke arahku.Hanya itu jawaban yang aku lihat dari yifan sekarang.
Aku benar-benar ga nyaman duduk bersebelahan dengan yifan seperti ini.Benar-benar canggung.
"Kalau ga nyaman duduk di belakang"
Tiba-tiba saja yifan ngomong kayak gitu ga ada perasaan sama sekali.
Aku udah ga tahan lagi sama orang kayak gini ga bisa di biarin.
Dengan santai nya aku menatap yifan dalam-dalam.
"Kalau ga suka sama perjodohan ini di batalin aja.Percuma di lanjutin kalo kamu ga suka"
Ucap ku ke yifan dengan penuh tekanan tapi jawaban yang ku dapat hanya senyuman sinis dari yifan.Aku sudah menduga dia ga akan jawab aku.
"memang aku sekarang cari suami yang ga mencintai aku menurutku itu lebih menarik.Aku akan senang kalo perjodohan ini dilakukan dan aku akan senang juga jika perjodohan ini di batalkan.Jadi aku ga terlalu pusing mikirin itu..Aku akan tanya sekali lagi lagi sebelum terlambat.Apa kau mau perjodohan tetap lanjut?
Kita bisa buat kesepakatan di sini"
"Kenapa harus tanya lagi aku sudah jawab kemarin dan jawaban ku masih sama"
"Apa kamu yakin?"
Aku menoleh dan menatap yifan dengan lekat aku ingin memastikan lagi apa dia benar-benar mau lanjutin perjodohan ini.Dia juga tanpa ragu-ragu membalas menatapku.
"Dasar aneh"
balas yifan dan langsung menutup mata ku dengan tangan nya.Aku sempat terkejut dan keheningan muncul lagi di antara kami.
Aku membuka pintu mobil dan pindah kursi belakang tiba-tiba saja yifan menjalankan mobil nya tanpa bicara dulu ke aku.Aku hampir aja jatuh keluar mobil,tanpa bicara lagi aku langsung memakai sabuk pengaman.Dia sendiri yang suruh aku duduk dibelakang.Untung aja kakiku belum nyentuh jalan kalau engga kaki ku mungkin sekarang udah patah.
Dalam perjalanan kami hanya diam ga bicara apa pun hingga sampai di rumahnya yifan.Kami cepat juga sampai dirumah.Gimana ga cepat Yian bawa mobilnya ga ada perasaan sama sekali.Atau mungkin dia mau cepat bertemu Tuhan.
"Ma pa ngapain disini?"
Aku terkejut kenapa bisa papa sama mama di rumahnya yifan.
Mama hanya membalas aku dengan senyuman.
"Kenapa kalian bisa lama sekali"
"Ohh tadi macet di jalan tanta maka nya lama"
Aku jawab asal-asalan ketanta soya dan melirik yifan.Aku masih sedikit malu sejak kejadian di rumah tadi.Sudahlah aku ga mau mikirin kejadian itu lagi.
Aku melihat papa dan mama seperti nya bahagia sekali begitu pun dengan orangtua yifan.
Aku sudah bisa tau bahagia mereka kenapa.Sebentar lagi aku pasti akan menikah dengan yifan.
"Akhirnya semua sudah datang"
Ucap ayah nya yifan dengan serius.Kenapa sekarang aku malah ga tenang.Aku benar-benar bingung harus apa sekarang.
Yifan seperti nya ga pernah mau dengan perjodohan ini.Bisa ku lihat dari wajah Yifan dia sangat sedih.Aku ga tau apakah pernikahan ini masih tetap bisa?
"Maaf aku ingin bicara dengan yifan sebentar"
Tanpa lama-lama aku langsung menarik yifan agar ikut denganku.Untung saja yifan ga nolak.di dapur ga ada orang jadi aku bisa ngomong dengan yifan tanpa ada yang dengar.
"Ini untuk terakhir nya kali nya aku tanya sama kamu yifan apa kamu masih mau lanjutin ini"
"Aku sudah bilang jawaban ku masih sama"
"Tapi aku ga yakin sama jawaban kamu.kalo memang ga mau tinggal bilang aja kenapa harus di paksa"
"Kenapa harus aku yg batalin kamu juga bisa kan"
"Aku ngelakuin ini bukan untuk diri aku sendiri karna aku menikah dengan siapa pun aku terima asalkan pernikahan itu ga di libat kan dengan perasaan.
Aku beruntung karna aku bisa di jodohkan dengan kamu aku yakin kamu ngerti maksud ku"
Ucapku ke Yian dengan serius.Suasana sudah mulai memanas kulihat yifan benar-benar kesal sekarang.
"Kenapa harus marah aku cuma ingin menyadar kan orang yang bodoh.Aku tau perasaan kamu. kamu pasti punya seseorang yang istimewa sekarang tapi kamu ga pernah mau berjuang.Apa aku harus sebut ini pengecut"
"Kamu ga tau apa-apa jadi jangan pernah ikut campur.Dan jawaban ku masih sama."
Dan saat itu juga Yifan melangkah pergi.Aku tertawa kecil.
"Ayo kita menikah dan jadi pasangan yang paling bahagia.
Kau memang suami idaman ku suami yang ga akan mencintai istri nya.Kita buat kenangan indah bersama-sama.Ini sangat menantang buatku, jadi kita libat kan pernikahan ini tanpa perasaan apa pun"
Tiba-tiba saja sesuatu yang hangat mendarat di bibirku.
Untuk sesaat aku sangat terkejut jantung ku berbunyi tak karuan.Aku membelalakan mata ku karna terkejut.
Aku bisa merasakan desakan lembut dari bibir hangat yifan .Untuk seketika aku merasakan seperti nya pipi ku saat ini berubah merah dan panas.Sepersekian detik aku hanya melongo ga tau harus berbuat apa saat yifan menciumku.
Dan tentu saja aku langsung mendorong dada yifan agar segera menjauh dari ku.
"Aku akan melakukan yang lebih parah dari ini kalau kau banyak bicara lagi"
Untuk kali ini aku ga bisa menjawab sedikit pun.Aku hanya melongo hingga melihat yifan melangkah pergi.
Seperti nya jantung ku ga akan pernah berhenti berdetak.Aku merasa seluruh tulang di tubuh ku hilang.Aku bahkan masih bisa merasakan bibir yifan sekarang.
"Lis kamu di mana?"
Aku mendengar suara tanta soya memanggilku.Aku bahkan ga bisa berjalan saat ini.
"Kamu kenapa duduk di lantai"
Aku bisa melihat tanta soya terkejut melihatku.
"Aku tadi nyari anting aku yang jatuh disini tante"
"Tanta mikir kamu sakit lagi kamu keliatan pucat"
"Engga tante aku baik-baik aja kok"
"Ohh gitu ayo ke depan semua udah nunggu kamu lo dari tadi"
Ajak tanta soya dan menggandeng tanganku.Apa benar aku pucat sekarang.Gimana ga pucat itu my first kiss.Aku udah jaga first kiss ku dengan baik selama ini tapi udah di ambil dengan se enak nya.Aku menangis di dalam hati sekarang.Untuk sekarang aku ga berani menatap yifan.
Kenapa sentuhan bibir yifan masih bisa kurasakan.
"Aku akan langsung saja tujuan pertemuan kita hari ini karna aku yakin semua nya udah ga sabar lagi sekarang"
Ucapan ayah yifan di iringi dengan senyuman yang begitu bahagia.Itulah yang kulihat sekarang semua bahagia kecuali aku dan yifan.
"Jadi kita semua tadi sudah sepakat bahwa pernikahan di adakan semingu lagi dan kalian berdua ga usah mikiran semua persiapan nya karna semua nya sudah di siapkan dengan baik.Jadi Ayah ingin mendengar dari kalian berdua"
Lanjut ayah yifan dengan tegas nya yang di sambut dengan senyuman papa.
"Sepertinya itu bagus,menikah dengan cepat itu ga terlalu buruk."
Untuk seketika aku langsung bertemu pandang dengan yifan.
"Aku setuju dengan Yifan."
Balasku dengan senyuman yang sebisa mungkin terlihat bahagia.
Akhir nya semua terlihat bahagia tanpa tau yang tersakiti di sini siapa.
Dan terjadi lagi kenangan masa lalu yang ingin aku lupain kini datang lagi.Semua detail kejadian nya ku ingat kembali.
Aku harus kuat sampai suatu saat aku bertemu dengan nya kembali di atas sana.
Aku merindukanmu.