Cahaya hangat melembutkan wajah Shi Sui yang seperti ukiran. Hanya ada sosok Xiang Yi di sepasang matanya. Kehangatan di antara jari-jari pria itu membuat suasana berubah menjadi kaku dan ambigu.
Huh...
Telinga kecil Xiang Yi yang berwarna putih susu itu dironai warna merah yang tidak terbantahkan. Mata berbintang itu melebar. Ada rasa terkejut, heran, dan yang lebih banyak lagi adalah perasaan… malu.
"Adik Yi telah bekerja keras hari ini," Shi Sui berkata dengan suara pelan, tersentak-sentak, tapi juga seperti sedang membujuk dengan sabar, "Kakak tidak akan membencimu. Sekarang aku hanya sedikit bertengkar denganmu. Jangan kamu masukkan ke dalam hati, ya?"
Dag, dig, dug… Dag, dig, dug...
Jantung Xiang Yi berdetak sangat cepat hingga sangat mengejutkan dirinya sendiri. Xiang Yi duduk kembali ke kursi, membuat jarak di antara keduanya, dan berkata dengan gagap, "Kamu… Aku… Kamu... Ini..."