Chereads / Keluargaku Bukanlah Keluargaku! / Chapter 2 - Putri Yang Asli Dan Palsu

Chapter 2 - Putri Yang Asli Dan Palsu

Sejujurnya sejak berpindah ke dalam tubuh ini sampai sekarang, Huo Yao tidak pernah melihat rumah yang seperti tempat tinggalnya sekarang ini.

Tempat ini merupakan sebuah bangunan rumah tua yang memiliki sebuah taman dan terdiri dari dua lantai. Dinding rumah ini juga dibangun dari tumpukan bata merah tua dan tidak ditutupi semen ataupun keramik. Pemandangan ini sungguh memperlihatkan kekumuhan tempat ini.

Tidak hanya itu, ada sebagian dalam tembok rumah tampak berjamur sampai berwarna hitam dan ditutupi lumut. Rumah ini sungguh terlihat tidak terawat dan dibiarkan begitu saja dalam kurun waktu yang sangat lama. 

Di beberapa permukaan tembok pun juga terlihat beberapa bintik hitam yang makin memperlihatkan suasana rumah yang sangat lembab dan tidak nyaman.

Jelasnya, rumah yang ditinggali Huo Yao yang sekarang adalah bagunan rumah yang dibangun pada tahun delapan puluhan. Bangunan ini sungguh tampak sangat tua dan kumuh.

Setelah mendengar perkataan orang yang ada di dalam sana, Huo Yao tampak mengusap-usap ujung hidungnya. Meski ucapan orang yang ada di dalam tidaklah salah, namun ia hanya merasa bahwa tempat tinggal yang menunjukkan kekumuhannya ini sudah menjadi tempat tinggalnya selama setahun belakangan ini. 

Ya, tempat yang kumuh ini merupakan tempat tinggal yang mampu membuatnya merasa tenang dan dapat hidup lebih baik di sini.

Saat tersadar dari renungannya itu, suara teriakan dari dalam rumah ini sudah berhenti.

Seketika sosok He Xiaoman yang mengenakan rok panjang yang berwarna hitam lace itu terlihat dari dalam ruangan. Di lehernya terdapat sebuah syal sutra yang berwarna ungu dan tampak elegan. Dandanannya ini membuatnya tampak indah saat dipandang. Selain itu, rambutnya dipasang jepitan berlian yang anggun. 

Dengan penampilan yang begitu menawan, seluruh tubuh He Xiaoman dari atas sampai bawah memperlihatkan sosok perempuan yang kental dengan gaya konglomeratnya. 

Kebetulan, He Xiaoman pun menyadari kedatangan Huo Yao. Ia pun melihat gadis itu sedang berdiri di halaman depan dan tampak heran melihat dirinya.

Dalam sekejap kemunculan He Xiaoman ini menarik kebingungan Huo Yao. Hal ini membuat tatapannya berubah menjadi ekspresi yang rumit. Dengan suara yang dingin, ia bertanya, "Kenapa kamu bisa ada di sini?"

Huo Yao dengan tenang melihat He Xiaoman, tatapannya yang tenang itu seakan menjauhkan kebingungan yang dirasakannya tadi.

Pada satu tahun yang lalu, jiwa Huo Yao seketika berpindah menempati tubuh ini tanpa tahu penyebabnya. Sejak saat itu, ia pun menyadari bahwa tubuh yang digerakannya ini bukanlah tubuh miliknya. 

Huo Yao pun mencari tahu dan berusaha mengenal pemilik tubuh ini. Ya, pemilik tubuh ini sebenarnya bernama Lu Yao. Ia merupakan putri dari keluarga yang sangat kaya dari kota S. Sampai beberapa bulan yang lalu, tiba-tiba Huo Yao diberi kabar bahwa tubuhnya ini bukanlah anak asli dari keluarga Lu. 

Mengenai penyebab hal itu ternyata ada sebuah kecelakaan yang terjadi beberapa tahun lalu. Saat itu, rumah sakit yang menangani kelahiran Lu Yao tidak sengaja membuat kesalahan.

Lebih tepatnya, perawat yang bertanggung jawab atas perawatan untuk anak yang baru lahir telah salah mengambil anak dan menyerahkan Lu Yao kepada orang tua yang kebetulan seorang konglomerat.

Padahal, kenyataannya adalah orang tua Lu Yao itu merupakan pasangan suami-istri yang sangat miskin. Tidak hanya miskin, namun keluarga ini juga tidak memiliki penghasilan yang tetap.

Selain itu, keluarga ini juga memiliki empat orang putra. Sayangnya, keempat putra ini juga tidak pintar. Hal tersebut membuat kehadiran keempat anak lelakinya ini menjadi beban bagi keluarga tersebut. Kehidupan keluarga ini sungguh susah!

Ibu Huo Yao yang merawatnya sampai remaja ini merupakan orang yang ada di depannya. Ya, dia adalah He Xiaoman. Walau demikian, ia sebagai ibu juga merasa menjadi korban atas kecelakaan rumah sakit itu, ia pun menjadi kasihan pada putri aslinya yang telah dirawat oleh keluarga yang miskin tersebut. 

He Xiaoman pun juga merasa bersalah karena menganggap anak orang miskin itu sebagai anak sendiri dan menjadikannya sebagai putri dalam keluarganya.

Mungkin karena perbandingan yang terlalu jauh tersebut, hal itu membuat hati He Xiaoman merasa telah menjadi seorang ibu yang tidak baik. Ditambah dengan putrinya yang tinggal di keluarga miskin, ia juga menyadari bahwa anaknya itu masih sangat lapang dada dan bermulut manis merasakan penderitaan di tempat ini. 

Sejak saat itu, He Xiaoman pun dengan sangat cepat membawa putri kandungnya kembali ke rumah. Ia juga mengganti nama dan memasukkan namanya ke dalam akta keluarga. He Xiaoman takut kalau putrinya merasa tidak adil atas kecelakaan tersebut.

Mengenai Lu Yao yang merupakan putri palsunya ini, sejak kecil anak ini hidup di lingkungan orang kaya. Namun amat disayangkan bahwa gadis ini sangat tidak disukai oleh beberapa orang dari keluarga Lu.

Sejak kecil pun, Lu Yao sudah dibawa ke kota kecil bersama ibunya, He Xiaoman. Jadi, Lu Yao pun bisa menemuinya setidaknya satu atau dua tahun sekali.

Setelah putri asli He Xiaoman kembali, Lu Yao dengan status putri palsu sudah pasti dilupakan oleh keluarga tersebut. Akan tetapi, orang tua dari keluarga Huo sendiri tidak datang untuk menjemputnya. 

He Xiaoman memberitahunya bahwa Lu Yao tidak pantas bermarga Lu dan tidak pantas untuk tinggal terus di rumahnya. Ekspresi wajahnya waktu itu sungguh tampak angkuh, sangat mirip dengan tatapan dan sikapnya yang dingin seperti sekarang ini.

Huo Yao menarik kembali kesadarannya atas ingatan yang menyedihkan itu. Ia juga perlahan menarik tatapannya dari sosok He Xiaoman ini.

Sebaliknya, He Xiaoman yang melihat keberadaan Huo Yao pun langsung mengerutkan kening dan menunjukkan perasaan hatinya yang sangat marah, "Apa maksud dari sikapmu itu?"

Huo Yao mendengar pertanyaan yang penuh dengan amarah itu. Ia mengangkat alisnya dan tersenyum tawar, "Kalau begitu, apa statusku yang Anda maksud sekarang?"

Setelah mendengar jawaban dari Huo Yao, wajah dari He Xiaoman yang sangat terawat itu langsung berubah menjadi suram. Ia dalam hati merasa bahwa setelah merawat anak orang lain seperti Huo Yao, sikap anak ini malah semakin terlihat liar. Ya, sama sekali tidak memiliki sopan santun!

Pada saat ini, He Xiaoman tidak hanya memikirkan putri kandungnya sendiri Lu Xia. Walaupun dari kecil anaknya ini hidup di keluarga yang sangat miskin dan rendahan, tetapi sikap anak itu masih terasa lembut dan lapang dada. 

Anaknya yang asli, Lu Xia, bahkan terlihat sangat anggun dan memiliki prestasi yang mengagumkan selama bersekolah. Gadis tersebut juga tampak berbakat dan membuat keluarga Lu sangat bangga dan senang.

Saat melihat putri angkatnya itu, He Xiaoman merasa bahwa Huo Yao tidak dapat dibandingkan dengan Lu Xia meski memiliki wajah yang indah.

He Xiaoman menarik napas dalam-dalam. Memikirkan kembali tujuannya kembali ke tempat ini, ia berpikir untuk perlu menahan amarahnya lebih lama.