Lin Minzhu dengan mata gemetar dan tidak percaya bertanya, "Kamu… kamu bicara apa?"
Fu Nanli melihat ke arah Wen Qiao yang berdiri di depan pintu kemudian mengangkat kepalanya dan dengan suara parau berkata, "Kemari."
Wen Qiao berjalan ke arahnya kemudian duduk di samping ranjang Fu Nanli, Fu Nanli memegang tangan Wen Qiao dengan sangat erat kemudian mengangkat kepalanya melihat ke arah Lin Mingzhu dan berkata, "Dia adalah pacarku."
Wen Qiao tersenyum kemudian dengan anggun berkata, "Benar, aku adalah pacar Nanli. Boleh aku tahu kamu siapa?"
Lin Mingzhu merasa kacau. Wajahnya yang sebelumnya memerah seketika berubah menjadi pucat. Dia menunjukkan kepanikkannya kemudian dengan terbata-bata berkata, "Itu… aku, aku sebenarnya menyukai tuan muda Fu, aku…"
Lin Zhenliang langsung membantu Lin Mingzhu bicara, "Benar, semua orang merasa tuan muda Fu sangat cocok dengan Mingzhu."
Fu Nanli mengusap tangan Wen Qiao dengan jarinya dan dia terlihat seperti tidak bisa berhenti melakukan itu. Di saat ia melakukannya dengan lembut, tubuhnya mengeluarkan aura yang dingin, "Tanpa persetujuanku, apa bisa langsung menjadi pacarku? Jadi karena kamu berpikir aku mengalami amnesia aku jadi mudah ditipu, begitu?"
Suaranya tidak terdengar marah tapi itu malah membuat ayah dan anak itu menjadi panik, hal itu juga membuat Wen Qiao merasa takut hingga merasa seluruh bulu kuduknya berdiri, 'Aku tidak membuat rencana apapun, bagaimana jika suatu hari dia mengingat semuanya? Maka dia akan tahu semuanya.'
"Bukan begitu, Tuan Fu, Anda salah paham. Saat Mingzhu mendengar Anda kecelakaan dan terluka parah dia ingin menjaga Anda, tapi dia takut tidak bisa melakukannya karena itu untuk sesaat dia menjadi panik dan melakukan kesalahan…"
Raut wajah Fu Nanli terlihat muram, "Karena tahu aku terluka parah maka kalian harusnya tahu bahwa aku perlu istirahat. Siapapun yang tidak berkepentingan bisa keluar."
Lebih tepatnya Fu Nanli sedang berkata 'Kalian berdua bisa pergi!'
Fu Nanli memberikan perintah untuk mengusir kedua tamunya itu. Setelah ayah dan anak itu meminta maaf, mereka langsung pergi.
Hujan masih turun, Lin Mingzhu duduk di dalam mobil, kemudian dia melemparkan tasnya dengan kesal.
Lin Zhenliang dengan kebingungan berkata, "Fu Nanli sudah memiliki pacar, siapa perempuan itu? Darimana asalnya? Kenapa kita sama sekali tidak pernah mendengarnya?"
Lin Mingzhu dengan marah berkata, "Dia terlihat seperti rubah, melihat pakaiannya, apa dia adalah perawat di rumah sakit ini? Fu Nanli benar-benar menyukai seorang perawat? Dia sama sekali tidak tertarik oleh artis yang begitu terkenal tapi dia malah tertarik kepada seorang perawat yang hanya terlihat cantik? Dia sudah gila?"
"Sekaya apapun seorang laki-laki, sehebat apapun seorang laki-laki juga tidak bisa melepaskan diri dari godaan. Tapi kita sebaiknya memeriksa identitas perawat itu lebih detail lagi."
Paman Li memindahkan Fu Nanli ke kamar rawat inap VIP. Karena dia merasa kesakitan, akhirnya doker memberikan obat pereda rasa sakit dan tidak lama kemudian dia pun tertidur.
Hujan di luar sangat deras dan sepanjang malam Wen Qiao berada di samping ranjang rumah sakit. Melihat wajah Fu Nanli yang dingin membuat perasaannya terasa tidak tenang. Dia tidak tahu apakah keputusan yang dia ambil ini benar atau tidak.
Setelah terlahir kembali entah kenapa dirinya tiba-tiba terikat dengan Fu Nanli, 'Apa ini adalah takdir?'
Keesokan harinya hujan berhenti. Pukul setengah 7 pagi langit belum terlalu terang dan sebelum Fu Nanli yang berbaring di atas ranjang belum bangun, Wen Qiao sudah pergi dari sana secara diam-diam.
Wen Qiao berpikir, 'Sekarang yang jelas Fu Nanli amnesia dan dia hanya mengingat kejadian setelah kecelakaan berlangsung di saat aku menyelamatkannya, maka seharusnya tidak akan ada masalah. Setelah terlahir kembali ada begitu banyak hal yang harus aku lakukan agar apa yang aku lalui di kehidupan sebelumnya tidak terulang kembali.
Setelah angin topan menghilang, halaman dipenuhi dengan ranting dan daun. Ibunya sedang membersihkan halaman dan saat meletakkan sapu, dia melihat Wen Qiao yang berjalan pulang, "Kemarin malam mama memakan roti lapis dan susunya, di dalam ada bubur dan pancake. Mama pergi bekerja dulu ke supermarket."
Wen Chi dan Wen Mo, adik laki-lakinya, mereka berdua kembar. Wen Mo memiliki penyakit autisme sedangkan Wen Chi memiliki penyakit hypomania, mereka berdua memiliki kelainan mental sejak lahir. Tapi akhir-akhir ini hypomania Wen Chi semakin tidak terkendali. Setelah dia melakukan kesalahan, kehidupan mereka semua menjadi jauh lebih sulit.