Chereads / Dia Hanya Mengingatku / Chapter 15 - Trik ‘Nona Tidak Tahu Malu’

Chapter 15 - Trik ‘Nona Tidak Tahu Malu’

Xu Lu adalah siswa perempuan yang paling cantik di SMA 9.

Anak seusia mereka menyukai perempuan seperti Xu Lu yang terlihat polos, mereka tidak menyukai perempuan seperti Wen Qiao yang terlihat kuat dan suka membuat masalah, mereka mengatakan perempuan seperti Wen Qiao tidak menarik.

Mereka lebih tertarik dengan perempuan seperti Xu Lu, karena itu saat memilih perempuan tercantik di sekolahnya, Wen Qiao bahkan tidak masuk menjadi salah satu nominasinya.

Selama masa pemilihan, Lu Youyou setiap hari bicara kepada teman kelasnya seperti, 'Lihatlah Qiaoqiao, tidak hanya cantik tapi juga mandiri. Dia sangat hebat, kalian tidak akan menyesal. Kecantikan yang seperti itu baru akan menguntungkan sekolah dan akan mengalahkan sekolah lain.'

Tapi setelah semua itu, Wen Qiao tetap tidak masuk menjadi salah satu nominasi.

Lu Youyou menghibur Wen Qiao dengan mengatakan saat mereka kuliah nanti selera semua orang akan menjadi normal. Dia juga mengatakan bahwa Wen Qiao 100 kali lebih cantik daripada Xu Lu, jadi dia yakin Wen Qiao akan menjadi siswa perempuan tercantik.

Wen Qiao sama sekali tidak tertarik apakah dia dinobatkan menjadi perempuan tercantik di sekolah atau tidak, dia mendengar Xu Lu menghabiskan cukup banyak uang untuk membayar siswa-siswa di sekolahnya agar memberikan hak suara mereka kepadanya, karena itu dia bisa mendapatkan gelar siswa perempuan tercantik. Wen Qiao yakin setelah semua tenaga yang dikeluarkan oleh Xu Lu, jika dia tidak menang maka dia bisa menangis.

Di pintu gerbang sekolah, Wen Qiao merasa sedikit tidak nyaman. Lu Youyou menyuruhnya untuk menggunakan terusan berwarna putih dan menguraikan rambutnya. Lu Youyou bahkan membawa curling iron untuk menata rambut Wen Qiao, menggunakan bb cream, dan lipstik. Awalnya Lu Youyou ingin menggambar eyeliner di matanya tapi karena Wen Qiao tidak terbiasa, pensil eyeliner itu mengenai mata Wen Qiao hingga Wen Qiao menangis dan akhirnya Lu Youyou menyerah.

Lu Youyou mengagumi hasil karya seninya yang sempurna, "Walaupun hanya menggunakan lipstik kamu juga sudah terlihat begitu cantik hingga dapat membuat orang pingsan. Hari ini kamu harus membuat Xu Lu tahu apa itu yang dimaksud cantik dari lahir."

Sebuah mobil Mercedes berwarna hitam berhenti di depan pintu gerbang, Xu Lu dan Zhong Hui turun dari mobil bersama-sama.

Saat dia melihat Wen Qiao, dia dengan sengaja membantu Xu Lu merapikan rambutnya dan berkata, "Wawancara nanti siang, Paman Wen akan datang untuk mendukungmu. Kamu tenang saja pasti semuanya akan baik-baik saja."

Lu Youyou memalingkan pandangan dari ibu dan anak itu kemudian dengan suara pelan berkata, "Wen Jianmin sangat peduli kepada anak tirinya itu."

Wen Qiao membawa tas pipanya kemudian dia menggandeng Lu Youyou dan berjalan ke arah taman sekolah.

Di bawah bayangan pohon besar, Xu Lu melihat Wen Qiao dan dia menganggap Wen Qiao sebagai musuh terbesarnya. Dulu Wen Qiao selalu menggunakan seragam lama dan sepatu yang paling murah, kemudian menggunakan tas kanvas berwarna putih dan rambutnya selalu diikat satu jadi dia merasa dandanan seperti itu sama sekali tidak sebanding dengan dirinya yang selalu menggunakan riasan dan barang-barang mewah.

Tapi saat dia melihat Wen Qiao sedikit berdandan, kecantikannya sama sekali tidak bisa menandinginya, dia mengetahui hal itu dengan sangat jelas.

Beberapa hari yang lalu dia sudah berusaha menyakinkan Wen Qiao untuk menjadi penyanyi bar, jadi dia tidak mengerti kenapa Wen Qiao tiba-tiba berubah menjadi seperti ini.

Dengan cepat ia mengejar Wen Qiao lalu saat melewati tubuh Wen Qiao, dia merasakan sebuah kecantikan yang membuatnya merasa rendah diri hingga tanpa sadar ia pun mengepalkan tangannya.

"Wah, Wen Qiao, kamu bisa berdandan? Kamu bahkan menata rambutmu, walaupun ujian sudah selesai tapi sekolah kita masih tetap tidak boleh menggunakan riasan kan?"

Lu Youyou tertawa dingin dan berkata, "Xu Lu, kamu berpura-pura bodoh? Selama 3 tahun sekolah di sini kapan kamu tidak pernah menggunakan riasan ke sekolah?"

Xu Lu terlihat panik, wajahnya memerah, "Kamu bilang apa? Aku… kapan aku menggunakan riasan?"

"Bb cream, eyeliner di lipatan bagian dalam mata, lipstik, oh, lalu bulu mata palsu. Kamu kira karena laki-laki tidak mengetahuinya maka aku juga tidak bisa melihatnya? Masih berani berpura-pura tidak menggunakan riasan?"

Xu Lu yang merasa begitu malu hingga wajahnya sangat merah pun langsung menarik tangan Wen Qiao, tapi Wen Qiao dengan jijik melepaskan tangannya.

"Wen Qiao, ada yang ingin aku katakan, bisa ikut denganku sebentar?"

"Kalau mau bicara, katakan di sini."

Xu Lu mengeluarkan kartu bank dari dalam tasnya, "Sebenarnya Paman Wen masih sangat marah kepadamu, tapi aku sudah berusaha membujuknya cukup lama dan akhirnya dia sudah tidak marah lagi dan mau berkompromi. Kalian mengalah lah, 2.000.000 yuan itu terlalu berlebihan, perusahaan Paman Wen memerlukan uang, aku memiliki uang 50.000 yuan, kamu ambil saja lalu mintalah maaf kepada Paman Wen dan lupakan masalah ini, ya?"