Vadruel dan Rasya kini sedang bersembunyi dibalik semak–semak belukar, mereka berdua, dan dua supir yang mereka bawa ingin melihat, siapa orang–orang jahat itu. "Siapa itu? Cabang Indonesia tidak memiliki musuh yang seperti ini." Ucap Rasya, dengan mata yang menyengrit, untuk mengenali tiga orang yang sedang menatap tab dihadapan mereka. Ketiganya menggunakan baju serba hitam, dengan rompi dan helm anti peluru mereka, satu dari tiga orang itu memegang senapan, dan dua orang lain tidak memegang apapun, mereka hanya bertugas untuk mengintai keadaan disekitar, siapa tau ada orang laim disekitar sini, dan itu benar. "Apalagi markas Russia, kita yang fokus pada teknologi mana tahu musuh kalian di luar sana bagaimana." Balas Vadruel, dengan pandangan yang terus mengarah kearah tiga orang itu. "Marsha, tolong lacak siapa mereka, aku sudah mengirimkan foto mereka pada mu." Ucap Vadruel lagi, dengan nada yang sama, berbisik.