Tepat di sore hari, setelah puas melakukan kejar–kejaran dengan para robot, Darren akhirnya bisa melepaskan diri dari mereka. Allyan yang sedari bersembunyi untuk mengihindari para robot, menarik paksa lengan Darren agar pria itu bisa terlepas dari jeratan mereka. Oh ya tuhan, Darren sangat bersyukur karena ada Allyan yang jadi penyelamatnya lagi. Dengan wajah lelahnya, dan nafas yang terus berderu, Darren menatap Allyan, gadis itu menggeleng kecil ketika ia melihat keadaan Darren. "Thanks Ly." Ucap Darren, dan Allyan hanya mengangguk kecil sebagai balasan. Lagipula, robot–robotnya sudah seperti titan, bergerak kesana kemari tanpa henti, berlari dengan indah layaknya anak kecil yang melihat balon. "Sepertinya hari mu selalu sial." Ujar Allyan, seraya menatap ke kanan dan kiri lorong, ia takut jika robot–robot itu masih ada disekitar sana.