Cassa memasang wajah dinginnya ketika tahu bahwa klien baru yang Ayahnya maksud adalah Argus, apakah Argus sengaja? Menjalin kerjasama dengan Ardan agar bisa menjadikan Cassa alat ke depannya? Hih. Jangan harap. Sekalipun nanti Argus berbuat baik padanya, tetap saja Cassa tidak akan memberi respon yang sama pada pria satu ini. "Jadi, kapan kita akan memulai meeting ini?" Tanya Jack, selaku asisten pribadi Argus dalam dunia perbisnisan.
Haish, pantas saja Reoden terlihat menjauhi pria ini, ternyata Jack adalah tangan kanan Argus dalam dunia perbisnisan ini. Ingat, hanya dalam dunia bisnis, karena belum tentu Jack tahu, siapa itu Argus yang sebenarnya. "Sandra.. Ayah kenalkan kamu padanya dulu yah. M.r Argus ini adalah putra dari kaka mendiang Ibumu, dan sekarang ia akan menjadi rekan bisnis kita." Ucap Ardan, yang membuat Cassa spontan menoleh kearah Argus dengan kedua alis yang ia tautkan. Yang ditatap hanya tersenyum simpul, sembari sedikit menganggukan kepalanya.