Lexci yang mengerti, langsung mengelus punggung Davial, gadis itu tahu, betapa terpuruknya seorang Davial hari itu. Selama mengenal Davial, Lexci sudah tahu bagaimana keadaan keluarga pria itu, dari Ayahnya yang langsung jatuh sakit ketika mendengar kabar istrinya meninggal dunia, dan Jane yang saat itu masih seusia Cassa, yang berada jauh di Korea sana.
"I'm sorry Davial, aku tidak berniat untuk membuat kamu bersedih lagi.." Lirih Sica.
Iya, kalian sudah kembali lagi ke masa sekarang ini. Mereka masih belum melihat isi vidio yang ada di dalam flashdisk, karena alasannya sama seperti Davial, ia takut jika itu adalah jebakan. Terlebih lagi, orang yang memberikannya sangat menakutkan, banyak luka bakar di kulinya, dan sebelah wajahnya sudah rusak. Davial hanya takut padanya, bukan tidak menyukainya. Kalian bayangkan saja, malam hari didatangi manusia sejenis itu, dan pakaiannya serba hitam pula.
"Mr. Apakah meetingnya sudah bisa dimulai?"
~~~~~