Cassa menghembuskan nafas malas, niat hati malam ini ingin beristirahat, Sica malah datang kemari, dengan seperangkat alat perang yang ia bawa. Tanpa izin dari Cassa, Sica juga menculiknya sekarang, memaksa gadis itu untuk ikut, whatever dengan apapun itu yang akan terjadi.
"Ini juga kan buat kecerahan kasus kebakaran Cafe milikmu, Cassa. Gak ada salahnya dong kamu ikut juga." Ucap Sica, tanpa rasa bersalahnya.
"Aku sudah punya rencana sendiri Sica. Jadi mending kita puter balik aja." Balas Casa, kembali menghela nafas dengan deru yang berat. Rencana Cassa untuk menjebak semua pelaku, sudah berjalan lancar sampai saat ini. Ia tidak mau, hanya karena perbuatan kecil Sica, semua Rencananya akan berantakan dan hancur begitu saja.