Author POV
Cassandra masih memfokuskan dirinya pada brankas, memikirkan isi tiga kolom kosong. Jika boleh, Cassa ingin mendatangi makam Agus, dan menceramahinya, mengapa ia membuat kunci brankas ini menjadi sebuah teka–teki? Apalagi teka–tekinya sangat sulit.
"Kalian tidak pernah kapok!"
Sambil sedikit tersenyum simpul, Davial menahan pukulan dari pria berbadan besar yang sedang ia hadapi ini. Ekor matanya menangkap sesuatu, di dinding yang kini menjadi penyangga tubuhnya. Angka dua yang kini ia lihat, mengingatkannya pada sandi–sandi brankas itu.
"Cassa! Masukan angka dua!"
Sang empunya nama menoleh, dan tanpa pikir panjang lagi memasukan angka dua yang tadi Davial serukan.
"Benar!" Ujar Cassa, saat telinganya menangkap suara 'ting' yang memang sudah familiar di indra pendengarannya beberapa menit lalu.