Bagas POV
Tatapan penuh harap Maria, kini sedang memenuhi semua penglihatanku. Haish, gadis ini, bisa–bisanya ia memaksa ku untuk menjalin hubungan dengannya.
Bukan aku tidak mau, apalagi menolaknya dengan alasan aku sudah memiliki pacar. Aku berpacaran? Hey, itu sangat mustahil. Banyak hal yang bisa aku lakukan, dibanding harus memberi perhatian pada orang asing yang di sebut pacar itu.
"Maria, kau masih terlalu dini untuk mengenal cinta." Ucapku, untuk ke sekian kalinya.
Di balik sikap dewasa dan beraninya, ternyata ada sikap ke kanak–kanakan juga. Jujur saja, aku teramat sangat terkejut dengan sikap yang seperti ini. Kesannya bukan murahan, akan tetapi—unik.
Jarang loh, ada perempuan yang tidak jelas mengajakku untuk menjalin hubungan, dengan dalih 'biar kita ga jomblo sendiri tau ga, Gas.'
Unik bukan? Alasannya bukan karena ia menyukai ku, ataupun sayang padaku. Alasannya karena tidak mau dicap jomblo sendiri. Jika seperti ini, orang bodoh mana yang mengatakan dia murahan?
