Pagi hari yang cukup cerah di iringi dengan suara kicauan burung, semua ber-aktifitas kembali setelah libur akhir semester, khsusus nya untuk para pelajar.
seperti hal nya dengan alin, kini ia tengah menatap pintu gerbang dengan tulisan "Selamat datang di SMA CAKRAWALA 4"
"memulai lembaran baru, alin bisa"ucap alin di dalam hati lalu mengulas senyum dan kembali berjalan memasuki area sekolah.
Semua siswa siswi sibuk dengan urusan mereka masing masing, berbeda dengan alin yang hanya duduk sambil melihat ke arah lapangan yang memperlihatkan sekerumun kakak kelas yang bertanggung jawab mengurus acara mos ini,
lantas alin terseyum tipis kala matanya tertuju ke arah laki laki yang almater khusus pengurus osis,
di tengah kesibukannya melihat laki laki itu alin tidak sadar jika ada seseorang duduk di samping kursi nya.
"Hai" sapanya.
"eh hai juga" sapa alin
"kenalan boleh? Nama aku tasya lulusan smp di bandung"ucap tasya
"Aku alin, lulusan smp di daerah sini" jawab alin sambil menerima uluran tangan tasya.
keheningan kembali terjadi di antara mereka, mereka sibuk dengan pikiran masing masing.
"kamu liatin kakak kelas itu? kenapa?"Tanya tasya
"engga, kamu kenal dia?"Tanya alin balik
"kenal si engga, tapi tau namanya kak Daniel, katanya dia itu cowok populer, apalagi dia punya temen yang super bad boy"Jawab tasya.
"Tapi kenapa dia pake almater kayak pengurus osis?"Tanya alin
"mungkin dia salah satu dari kumpulan para anak osis"jawab tasya.
Tak terasa Upacara pembukaan bagi siswa baru pun dimulai, semua anak kelas sepuluh di wajibkan untuk ikut upacara ini, mereka tampak mengeluh, berdiri di bawah terik sinar matahari ditemani sambutan dari kepala sekolah yang tiada selesai nya.
kebetulan sekali alin di tempatkan di baris paling akhir, ia hanya jongkok sambil memasang muka malas, kalo bukan karna ibunya, alin tidak akan mau masuk sekolah yang Peraturan nya sangat bejibun, sungguh sedari kecil alin tidak pernah di kekang.
"berdiri"Sebuah suara membuat alin terlonjak, lantas ia berdiri dan melihat siapa yang berbicara .
"Gila dari deket ganteng banget"guman alin
"Kalo lagi ucapara biasain disiplin, gak sopan,"ucap daniel dan pergi begitu saja.
"iihhhh,," tak sengaja alin berteriak kesal, membuat anak anak lain melihat ke arah nya.
"ada apa nak?"Tanya kepala sekolah yang sempat menghentikan sambutan nya.
"ah tidak apa apa,barusan ada kecoa lewat"ucap alin, sungguh ia sangat malu,
"Awas kak daniel" batin alin.
sambutan pak kepala sekolah telah selesai, Kini giliran sambutan dari ketua osis.
semua yang berada di lapangan terdiam, tiba tiba ada siswa yang berjalan dengan santai lalu naik ke podium.
"Assalamualiakum, Selamat siang untuk para adik adik kelas ku, semoga kalian tetap sehat, perkenalkan nama saya Daniel alamsyah, ketua osis priode taun ini, dan saya sangat berterima kasih kepada teman teman yang sudah membatu melaksanakan kegiatan ini,sekian sambutan dari saya terima kasih" Ucap daniel dan berjalan kearah tangga lalu turun, tidak ada sama sekali senyuman yang tercetak saat sambutan di mulai, ia hanya memasang wajah datar serta tatapan tajam nya.
berbeda dengan alin, gadis itu masih dalam keadaan schok.
"Jadi dia ketua osis di sini?"Teriak alin di dalam hati.
sungguh alin tidak salah memilih calon masa depan.
apa? masa depan? ahh aku apa apaan si, buru buru alin mengusap wajah nya kasar
Upacara telah selesai, kini para siswa sedang istirahat untuk melepas penat nya. berbeda dengan alin dan tasya, mereka hanya duduk di kelas yang kebetulan jendela mereka mengarah ke tempat daniel dan temannya duduk.
"Lin, tadi kamu kenapa? sampe teriak gitu"Tanya tasya.
"ohh tadi, gak sengaja ada kecoa lewat"jawab alin.
"ada kecoa lewat kok pas kak daniel abis dari barisan kamu?" ucap tasya.
"Ya itu kecoa nya" Jawab alin malas.
"Alinnnn kak daniel itu ganteng, gak ada mirip kecoa kecoa nya" greget tasya.
"Iya ganteng tapi tetep kayak kecoa"Ucap alin.
Ekhem
mereka berdua terlonjak kaget saat melihat daniel dan satu orang lainnya tengah berdiri di depan pintu kelas,
"Kenapa?lagi ngomongin?Iya omongin aja gapapa. Tapi awas nanti pas ada lomba, kalian berdua bakal di persulit"Ucap daniel sambil berjalan ke arah meja mereka
alin nampak santai, berbeda dengan tasya yang sudah gemeteran sambil mencengkram salah satu tangan alin.
"ohh ini cewe yang tadi pas upacara malah jongkok?kamu dapet satu poin pelanggaran"Ucap daniel sambil melihat penampilan alin dari atas sampe bawah.
berbeda dengan dion, dia malah asik melihat tasya yang tengah gemeteran.
"ck. gak usah liatin aku segitunya, nanti suka"decak alin.
"Cih, suka sama gadis pecicilan kayak gini?gak akan"Decih daniel.
"yon cabut"Ucap daniel dan pergi di ikuti temannya.
istirahat telah usai, alin dan tasya kembali ke lapangan untuk kegiatan selanjutnya.
semua nya diam mendengarkan intruksi dari kakak kelas nya.
dan mereka mendapatkan tantangan untuk...
berkenalan dengan anggota osis serta meminta tanda tangan nya!
sungguh alin ingin sekali berteriak sekencang kencang nya, Ingat HARUS BERKENALAN DENGAN ANGGOTA OSIS DAN MEMINTA TANDA TANGAN.
harus meminta minta gitu? huft alin menghela nafas, lantas ia mengambil buku nya dan berjalan mencari anggota osis. ia hanya celingak celinguk lantaran alin tidak tau siapa anak anak osis!
Langkah alin terhenti saat melihat tasya yang sedang berbicara dengan seorang kakak kelas.
"Permisi, Apa kakak salah satu dari anak anak osis?"Tanya alin.
" mau minta tanda tangan ya?sini biar sekalian sama tasya"Jawab kakak kelas itu.
Kakak kelas itu menulis nama "Intan" lalu menandatanganinya.
Seusai berterima kasih alin dan tasya melanjutkan pencariannya mencari anggota osis.
Tak terasa mereka telah berkeliling selama 20 menit, sedangkan waktu yang di tentukan paling lambat 30 menit.
Dan mereka berdua baru mendapatkan 8 dari 10 orang anggota osis.
"Kita harus cari siapa lagi ni?"Tanya alin sambil membolak balikkan buku nya.
"Emm..Itu itu kak adi" ucap tasya.
"Permisi kak, boleh minta tanda tangan nya?"Tanya Alin sembari menyodorkan buku catatan nya.
"Oh boleh boleh,"Jawab kak adi,
"Terima kasih kak"ucap tasya dan di jawab anggukan oleh adi.
Mereka kembali melanjutkan perjalanannya.
"Sya kita cari siapa lagi?"Tanya alin
"Ketua osis nya paling" usul tasya namun di balas delikan oleh alin.
"Gak. Gak mau emang gak ada apa anggota osis yang lain?"Tanya alin
"Ada si kak bela, tapi tadi aku denger katanya dia lagi di suruh kepala sekolah"jawab tasya.
"Yaahh.. ahh kakak yang tadi liatin kamu pas di kelas"Usul alin.. Namunn
Tuk
Tasya mengetuk dahi alin dengan pulpen nya.
"Kak dion mah anak basket lin,"greget tasya.
"Ck. Yaudah iya ketua osis" Ucap alin malas.