Pagi ini Vanny berangkat kesekolah sendirian, dimana Regan? Sebelum berangkat Regan sudah memberi tau Vanny bahwa ia akan pergi ke sekolah lebih awal karena urusan mendadak. Sesampainya di sekolah suasananya begitu sejuk diiringi dengan musik dari siaran sekolah.
Vanny berjalan melewati lorong lorong lalu menaiki anak tangga dengan perlahan.
"Eh.. lo tau ga anak baru dikelas 11 Mipa? katanya cantik dan humornya dia gebetannya Regan" ucap salah satu siswi perempuan yang sedang menuruni anak tangga yang berlawanan dengan Vanny.
"Serius? wah... udah ada pawang aja kak Regan, susah dong buat deketin nya" balas teman disiswi perempuan tadi.
Vanny hany mendengarkan dengan saksama, lalu melanjutkan langkahnya. Sesampai dikelas, suasananya begitu kacau ada yang bernyanyi, bergosip, bercanda seperti kelas yang berisik pada umumnya. Vanny menghela nafas sejenak kemudian berbalik dan berjalan menuju arah belakang sekolah. Ia sangat terganggu dengan keributan kelas sehingga memutuskan untuk pergi ke belakang sekolah.
Dipersimpangan lorong Vanny melihat Regan yang sedang asik berbicara dengan Viona.
'Jadi ini urusan mendadak nya kak Regan' batin Vanny.
Vanny memutuskan untuk melanjutkan langkah nya, ia tidak sadar bahwa sedari tadi Alex sudah memperhatikan Vanny dari kejauhan. Alex memutuskan untuk mengikuti Vanny dari belakang meninggalkan Reno, Regan dan Viona.
Sesampainya dibelakang sekolah Alex menghampiri Vanny yang sedang memejamkan mata tembok sambil meluruskan kedua kakinya.
"Hey.. kenapa kesini? enggak masuk kekelas? kok tadi lewat doang ga nyamperin kakak lo? Lo lagi berantem?" tanya alex bertubi tubi.
Vanny menoleh "bisa tanya satu satu?" dan membuat Alex tertawa kecil.
"Sorry, lo lagi berantem sama Regan?" tanya Alex membuat Vanny menggeleng pelan.
Vanny dan Alex terdiam sejenak dan terlarut dalam pikiran masing masing sampai bel masuk berbunyi.
"Enggak masuk kekelas?" tanya Alex.
"Duluan aja kak" jawab Vanny sambil menata rambutnya yang terhembus angin membuat wajahnya tertutup.
"Tumben lo bolos, biasa juga nyeramahin kakak lo yang suka cabut, hantu apa yang merasukimu?" ucap Alex dengan membantu merapikan rambut Vanny.
"..." Vanny diam tak membalas pertanyaan Alex. Alex menangkup kedua pipi Vanny hingga mereka saling bertatapan.
Alex terus menekan rangkupannya yang membuat bibir Vanny monyong kedepan. Alex tertawa dengan senang "hahaha...udah mirip ikan" Vanny berusaha melepaskan tangkupan tangan Alex namun malah Alex memperdalam tangkupannya.
"Lephhsihn khhak" ucap Vanny tidak jelas.
***
Regan sedari tadi tidak melihat Alex sejak pelajaran pertama dimulai. Regan mengira Alex bolos tanpa mengajaknya, Reno sudah tertidur lelap dibangku paling belakang tanpa memedulikan guru yang sedang menjelaskan materi. Hari ini Viona pindah kesekolah GHANTA, membuat Regan begitu senang. Regan menjemput Viona saat pergi kesekolah, ia berbohong kepada Vanny bahwa ia ada urusan padahal ia hanya ingin pergi bareng dengan Viona.
Regan dan Viona sekarang satu kelas banyak sekali pria dari kelasnya yang mengganggu Viona, dengan sigap Regan seketika menjadi pahlawan untuk Viona.
"Aishh.. mana si Alex sih bolos enggak ngajak ngajak gua" gerutu Regan.
Dua jam pun berlalu menghabiskan 3 mata pelajaran untuk semua tingkatan di sekolah GHANTA. Jam istirahat pun tiba, membuat Regan beranjak dari tempat duduk nya.
"Regan" panggil Viona membuat Regan menoleh.
"Katanya tadi mau ngajak gua keliling sekolah" ucap Viona dan membuat Regan menepuk jidat "Ohiya, yaudah hayuk"
Viona berdiri dan berlari kecil menyusul Regan, mereka berjalan beriringan yang menjadikan mereka pusat perhatian.
Regan membawa Viona berkeliling sekolah dan memperkenalkan tempat tempat yang ada di sekolah GHANTA. Sekarang Regan dan Viona sudah tiba dikantin, mereka berniat untuk mengisi perut yang sudah berbunyi sejak tadi. Saat Regan ingin memesan makanan, ia melihat Alex dan Vanny duduk berdua sambil meminum teh manis dingin.
Regan menghampiri mereka berdua dengan membawa Viona "Alex" panggil Regan.
Alex menoleh dan Vanny juga spontan ikut menoleh.
"Kok lo bisa sama adek gua? terus tadi lo bolos kemana?" tanya Regan, Alex melirik Vanny sekilas sebelum menjawab.
"Ehh.. ituu.." jawab Alex ragu ragu.
"Kak Alex, gua kekelas duluan ya" ucap Vanny lalu bangkit berdiri.
"Loh kok pergi? Ga mau makan bareng?" tanya Regan. Vanny hanya melirik Regan sekilas dan menatap Viona dengan sinis yang membuat Viona tak nyaman.
Tanpa membalas satu kata pun, Vanny melanjutkan langkahnya meninggalkan kantin.
"Gua cabut juga, lo berdua makan aja yang banyak biar dapet momongan" canda Alex membuat pipi Viona memerah seperti tomat.
"Ada ada aja lo anak bambamk" balas Regan.
"Bapak gua bukan bambamk, dimarahin bapak gua baru tau rasa lo karna nyebut nama gua enggak bener" ucap Alex sambil menepuk pundak Regan kemudian meninggalkan Regan dan Viona.
Vanny sudah berada dikelasnya, ia sedang mengatur mood nya agar tetap terlihat baik. Ingin saja ia menjambak Regan yang tidak pernah peka sama sekali. Ia pasti akan melupakan Vanny seperti dulu saat ia dekat dengan Viona, membuat Vanny merasa terasingkan. Vanny merebahkan kepalanya diatas meja, ia merasa sangat lelah hari ini karena mood nya yang tidak bagus.
Vanny memejamkan matanya sejenak. Hari ini Gita tidak datang ke sekolah karena acara keluarga padahal Vanny sangat ingin bercerita dengan Gita, hanya Gita yang tau bahwa Vanny masih menyukai kakaknya sendiri.
'Kenapa gua ga bisa lupain kak Regan? kenapa juga kak Viona balik lagi? kenapa gua terasingkan lagi? capek banget rasanya' batin Vanny.
Tanpa sadar Vanny tertidur di kelas sampai jam pulang sekolah. Hari ini Vanny menjadi anak yang tidak teladan, melewatkan banyak jam pelajaran.
"DORR!" Alex menggebrak meja Vanny yang membuat perempuan itu terkejut setengah mati.
"AHHH! HEH! JANGAN NGEJUTIN!" maki Vanny yang membuat Alex tertawa terbahak bahak.
"Kok sedih lagi sih? Jangan sedih sedih dong" ucap Alex.
"Vanny ga sedih kok" bela Vanny yang disambut dengan rangkulan Alex.
"Mau gua traktir eskrim ga?" mendengar pertanyaan Alex, Vanny mengangguk tanda setuju. Alex pun membawa Vanny keluar dari kelas dengan masih merangkul leher Vanny.
Saat sampai diparkiran mereka berdua bertemu dengan Regan dan Viona. Vanny membuang tatapannya kearah lain untuk tidak melihat Regan dan Viona.
"Lo mau bawa ke mana adek gua?" tanya Regan.
"Kesuatu tempat, entar gua pulangin lagi kok" ucap Alex sambil menghidupkan mesin motor.
Regan melirik Vanny yang mendapatkan tatapan dingin oleh sang adik. Regan cukup bingung, karena Vanny tidak seperti biasanya.
"Vanny mau dibeliin sesuatu ga sama kakak?" tanya Viona ke Vanny tapi Vanny tidak menjawab apapun melainkan tatapkan dingin yang dilontarkan.
"Vanny! kalau orang nanya tuh dijawab!" bentak Regan membuat Vanny sedikit terkejut.
Vanny memalingkan wajahnya, sekarang vanny menangis dalam diam karena bentakkan Regan yang tidak biasa. Melihat suasana makin memburuk Alex langsung menyuruh Vanny untuk naik.
"Gan gua duluan ya" ucap Alex langsung melajukan motornya.
Regan hanya diam melihat Alex dan Vanny mulai menjauh dengan tatapan kesal.