Dua cangkir teh hangat dengan asap yang masih mengepul di udara, menjadi fokus untuk pandangan Sandra sekarang ini. Ia sedang menunggu wanita tua yang mengajaknya datang kemari, katanya hanya sebentar, tetapi nyatanya sedikit lama ia meninggalkan Sandra sendirian. Gadis itu duduk terdiam dengan mulai memandangi apapun yang ada di sekelilingnya saat ini. Ruangan yang cukup rapi, bahkan bisa dikatakan sedikit lebih rapi dari ruangan kerja milik Leo. Jajaran rak di depannya seakan memberi tahu pada Sandra, bahwa apapun kenangan yang diukirkan di tempat ini semua tercantum dan tercatat di dalam sana. Semua kisah, tetapi tidak untuk kisah yang ia miliki. Tak ada catatan apapun yang ada di antara jajaran buku tebal di depannya itu. Itulah sebabnya si nyonya tua tadi, meminta ijin pada Sandra untuk mencari semua kenangan yang tertinggal sebelum dirinya hilang dan diculik orang.