"Sekuat apa pun kita berusaha melupakan masa lalu, suatu saat akan tiba saatnya masa lalu itu muncul kembali"
***
Detik telah berganti menit,menit berganti jam ,jam berganti hari ,hari berganti minggu sejak peristiwa hari UlTAH Sandra rasa kecewa belum terobati hingga hari ini, meski Sandra telah memaafkanya dan meski Suami Sandra tak pernah sadar akan kekecewaan Sandra hingga detik ini.
Karna tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaanya Sandra memutuskan mengambil tawaran dari sahabatnya yang seorang pengacara terkenal dan cantik itu untuk pergi berlibur ke Bandung, bukan hanya sekedar liburan sih Aurelia Wicaksana yang masih single itu mendapat undangan sebagai pembicara dalam suatu acara di Bandung yang di adakan oleh AAI (Asosiasi Advokat Indonesia) itu, mengingat Semarang - Bandung bukanlah jarak yang dekat dan Bandung terkenal dengan Paris Van Java yeng artinya surganya bagi para penggila shooping apalagi masalah fashion, Aurelia pun tak menyiakan kesempatan ini untuk mengajak Sandra yang notabenya mempunyai usaha di bidang fashion untuk ikut denganya. Setidaknya selain karna alasan bisnis Aurelia ingin membuat Sandra sejenak melepaskan kegundahan hati yang ada.
Yaah Aurelia adalah sahabat Sandra sejak di bangku SMP tidak ada satu pun masalah Sandra yang tidak diceritakan kepada Aurelia begitu pun sebaliknya. Yah sedekat itulah persahabat mereka, sebenarnya peesahabatan mereka tidak hanya berdua namun bertiga, yang satu lagi adalah Demian Alfaro yang kini sedang bekerja dan menempuh Study S2 nya di Melbourne.
Karna kesibukan dari ketiganya mereka hanya dapat berjumpa melalui skype itupun paling sepekan sekali itu pun saat weekend tiba.
***
Kembali dengan rencana Sandra yang menerima ajakan menemani Aurelia sekaligus liburan ke Bandung ,Sandra sudah mantap menerimanya karna dirumah pun dia terus merasa kesepian yang akhirnya hanya membuat rasa sedih menghamipirinya, selain itu saat ini bisnis yang dikelolanya tidak begitu menyita waktunya dan masih bisa diserahkan kepada asistenya selama dia pergi berlibur.
"Kak bolehkah aku ikut pergi ke Bandung Aurelia?"
Sandra tak lupa meminta ijin kepada suaminya yang cuek itu. Sejengkel apapun Sandra kepada suaminya, tidak merubah kewajiban dia sebagai istri untuk meminta ijin dari suaminya kemanapun akan pergi ,itu adalah ajaran agama dan merupakan nasehat dari orangtua Sandra sejak dia memutuskan berumah tangga dulu.
"Seburuk apa pun suamimu seberat apa pun masalahmu ,walaupun dalam keadaan bertengkar kamu jangan sampai tidak meminta ijin kepada suami jika ingin pergi kemana pun itu" itulah wejangan orangtua Sandra terutama ibunya yang selalu mengingatkan setiap waktu.
"kapan dan berapa lama?"Wawan berbalik bertanya dengan singkat.
"Lusa kak disana hanya 4 hari ,Aurelia mendapat undangan sebagai pembicara dalam suatu acara di asosiasinya" jawab Sandra sekalian menjelaskan acara yang dihadiri ,walau sebenarnya tidak Wawan pertanyakan.
" Owh oke berangkat saja ,semoga liburan dan perjalananya menyenangkan, sampaikan salamku untuk Aurel" Wawan memberikan ijinya dan sedikit senyum manisnya.
"Trimakasih kak untuk ijinya, owh ya kakak mau dibawakan oleh-oleh apa dari Bandung"
"Apa saja boleh, tidak juga tidak apa-apa" sahut Wawan sambil berdiri akan berangkat bekerja.
***
Di Siang hari yang cerah ini Sandra dan Aurel sudah sampai di hotel HILTON Bandung, selain menginap di hotel inilah acara itu digelar sehingga saat malam nanti Sandra akan menghadiri undangan dari AAI itu, dia akan berjalan-jalan menikmati pemandangan yang asri dan mewah di hotel ini.
"San aku cabut dulu ya ke bawah ,kamu gakpapa kan aku tinggal" tanya Aurelia sambil bersiap untuk pergi ke BallRoom di hotel ini.
"Gak masalah santai aja Rel ,kamu nikmati acaramu jangan kawatirkan aku ,nanti aku akan pergi ke Restoran atau kalau mau aku akan jalan jalan sambil nungguin kamu selesai acara"jawab Sandra dengan senyum yang semakin membuat aura kecantikanya terpancar.
"oke deh, da daa San aku ke bawah ya.Mmwuuuuach" Aurel lalu pergi dengan meninggalkan kisbay untuk sahabatnya itu.
Tak lama setelah Sandra ditinggal Aurel sendirian dikamar, rasa bosan sudah melanda ,akhirnya Sandra putuskan untuk keluar kamar yang tanpa tujuan mau kemana, yang penting keluar menghirup udara segar.
Setelah merasa lelah berjalan jalan sekitar kolam renang yang sangat nyaman utuk bersantai itu Sandra memutuskan untuk makan di Restoran yang berada di Hotel Hilton ini.
"lebih baik aku makan saja, toh Aurel juga pasti sudah makan di acara itu" ucap Sandra dalam hati.
Sampai di Restoran yang berada di lantai 6 itu, Sandra mengambil tempat duduk sudut pojok ruangan, karna dia hanya sendirian agar merasa nyaman.
Sambil menunggu menu yang telah dipilihnya Sandra berinisiatif ingin menelpun suaminya, karna sore tadi sesampainya di Hotel Sandra hanya mengabari lewat chatt saja itu pun dijawab singkat oleh suaminya.
Setelah dua kali panggilan tidak di angkat ,raut wajah kecewa menghiasi paras cantiknya. Tak putus asa Sandra mencoba menelpun kembali berharap panggilanya kali ini akan mendapat respon dari suaminya yang berada di kota Lumpia itu.
"Iya Hallo Assalamualaikum" akhirnya panggilan ketiga dijawab oleh Wawan
"Walaikumsalam kak, kok tidak diangkat sampai 3x lho kak, kakak sibuk ya sedang apa?"tanya Sandra beruntun karna penasaran.
"Iya ini lagi ketemu sama klien, tidak enak kalau aku angkat telpunya, kebetulan beliau sedang ke toilet jadi sekarang aku bisa terima panggilan telpunmu" wawan berusaha memberikan alasanya.
"Owh jadi kakak sedang bersama klient ya, malam-malam begini? maaf ya kak sudah mengganggu habisnya aku tidak tau kakak sedang meeting" dan kakak juga gak pernah kasih kabar apa saja jadwal kegiatan kakak sehari hari selama ini (batin Sandra)
"Iya soalnya klienya besuk pagi harus terbang ke Jakarta ,jadi malam begini disempatkan meeting, udah dulu ya beliau sudah selesai dari toiletnya. Night" wawan memutuskan sambungan telepun secara sepihak sebelum Sandra sempat mengucapkan kalimat penutup.
Dengan raut sedih dan mengembuskan nafas panjangnya Sandra meletakkan kembali iPhone nya itu.
Srrk srrrk tiba tiba ada suara seseorang menggeser kursi yang berada disamping Sandra.
"Sepertinya pesananku sudah datang, tapi kenapa pelayan mesti menggeser kursinya segala?"batin Sandra.
Karena penasaran Sandra pun mendongakkan kepalanya kedepan setelah tertunduk lesu karna kecewa saat sambungan telepun diputus secara sepihak oleh suaminya tadi.
Blumm seketika wajah Sandra yang pucat karna lesu berubah menjadi nanar dengan emosi setelah melihat siapa orang yang tengah duduk didepanya itu, dia adalah orang yang sama sekali tidak disangka oleh Sandra akan muncul dihadapanya malam ini ,sosok lelaki tampan dengan senyum ramah yang merekah menambah penampakan ketampanannya dan badan atletis dengan tinggi 185 cm itu tak lain dia adalah Alviano mantan kekasih Sandra sewaktu berseragam abu-abu yang tanpa penjelasan dan kata putus pergi entah kemana begitu saja meninggalkan Sandra dan kini muncul kembali dihadapan Sandra dengan senyum tanpa dosa yang merekah di bibir merahnya.
Jarum jam warna Gold yang menempel di dinding kamar VVIP Hotel Hilton telah menunjukan pukul 01.28 WIB ,Sandra masih duduk di sofa berwarna crem disudut kamar, dia masih terjaga karna kejadian di Restoran Hotel malam ini tidak pernah dia bayangkan akan terjadi. Sandra mengingat kembali kejadian malam tadi.
***Restoran Hilton***
"Assalamualaikum, hai Ra apa kabar?"sapa Alviano mendahului, karna Sandra masih dengan keterkejutanya terdiam dalam kebingungan.
Hening sesaat tidak ada jawaban dari Sandra.
"Telah lama aku mencarimu, tak disangka bisa berjumpa di sini, mungkin sudah saatnya Tuhan mempertemukan kita kembali Ra" lanjut sapaan Alviano dengan sedikit mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Sandra ,sehingga jarak mereka begitu dekat, sehingga Sandra tersadar dari lamunanya.
"Eh Oh iya Al, Walaikumsalam kabar aku baik ,kamu apa kabar?" Sandra akhirnya menjawab sapaan Mantanya itu, dengan kebingunganya harus berkata apa walaupun sebenarnya banyak hal yang ingin Sandra tanyakan walaupun Alviano hanyalah masa lalu, satu pertanyaan yang sangat ingin Sandra tanyakan sejak dulu jika suatu saat Tuhan menakdirkan mereka berjumpa kembali.
Sandra hanya ingin penjelasan kenapa Alviano meninggalkanya begitu saja tanpa ada kabar sedikitpun seperti ditelan bumi padahal saat itu Sandra tidak sedang ada masalah dalam hubunganya dengan Alviano.
"Aku baik Ra, kamu sekarang apa tinggal di Bandung atau ...?" Alviano penasaran, dia memang lebih tenang dalam menghadapi pertemuan pertamanya dengan Sandra setelah 6 tahun menghilang.
"Oh enggak kok, aku masih di Semarang tidak pernah kemana mana-mana, jadi waktu kamu tadi bilang mencariku selama ini rasanya lucu saja"jawab Sandra ketus dengan senyum sinisnya.
"Tapi Ra selama 6 tahun ini setiap ada kesempatan ke Semarang aku selalu berkunjung kerumah orangtuamu, kata satpam disana kamu melanjutkan kuliah di Melbourne bersama Demian. Awalnya aku tak percaya karna kamu tak pernah memberitahuku tentang itu, namun suatu ketika saat aku kembali mencoba datang kerumahmu dengan harapan bisa menemuimu aku bertemu dengan Ayah mu dan beliau memberikan jawaban yang sama Ra".Alviano menceritakan hal yang selama ini tidak pernah Sandra ketahui kebenaranya.
"Jangan bercanda Al untuk apa ayahku dan lagi satpam dirumah membohongimu, kalaupun itu benar kan kamu bisa menghubungiku melalui Handphone/sosmed atau apalah masih banyak cara Al, mungkin itu alasanmu saja"jawab Sandra semakin kesal.
"Aku sudah mencoba segala cara yang aku bisa untuk bisa menghubungimu tetapi nihil Ra, karna saat itu aku masih dalam masa pendidikan aku pun terbatas oleh waktu ,hanya ketika libur cuti aku sempatkan ke Semarang untuk mencarimu, namun aku berhenti tidak pernah ke Semarang lagi setelah pertemuanku dengan Ayahmu, karna aku kecewa padamu aku mengira kamu sengaja lari dariku dengan tidak meninggalkan kabar dan tidak dapat aku hubungi sama sekali" Alviano menceritakan dengan wajah seriusnya dan menunjukkan kesedihan di wajahnya.
Sandra masih terdiam,menunggu kelanjuan penjelasan dari Alviano.
"Aku hanya bisa datang kerumahmu karna saat perjalanan kembali ke asrama Handphone aku hilang jatuh entah dimana, semua akun kontak ada disana tapi aku masih hafal nomermu retapi selalu tidak aktif saat aku hubungi" Alviano melanjutkan penjelasanya.
"Kebetulan sekali, HP aku pernah sekali dipinjam ayahku katanya jaringan ponselnya sedang gangguan dan setelah itu tidak pernah kembali karena ponselku jatuh di kolam renang saat ayahku memakainya, setidaknya itu penjelasan Ayah, aku juga tak mau pusing dengan mengurus simcard dengan nomer yang sama karna saat itu aku tengah sangat disibukan dengan tugas dan kegiatan perkuliahan, aku hanya berpikir bisa menghubungimu namun nomermu pun tak aktif ternyata karena ponselmu hilang" Sandra menghembuskan nafas panjangnya.
"Setelah itu aku hanya berharap kamu mendatangi menemuiku dirumah disela masa pendidikanmu, aku fikir saat itu ponselmu disita selama pendidikan dan akan menghubungiku saat libur, namun kenapa saat ini aku malah bingung dengan semua penjelasanmu Al kenapa ada apa sebenarnya Al?" Sandra sedikit menambah volume bicaranya karna sudah tak bisa lagi menahan segala kebingungan dan emosinya.
"Sayang aku cari kemana - mana ternyata di sini, tadi kamu bilang akan menungguku di Loby saja, aku telpon enggak di angkat pesan aku juga gak dibalas, untung aku berinisiatif mencarimu ke sini siapa tau kamu lapar atau haus ,syukurlah ternyata dugaanku benar sayang" cerocos seorang wanita cantik tinggi dengan rambut panjang lurus sebahu yang tiba tiba datang menghampiri meja dimana Alviano dan Sandra duduk saat itu.
"Ini siapa sayang?" belum sempat Alviano menjawab cerocosan wanita cantik itu tadi, sudah ada pertanyaan baru datang.
"Oh ini Kenalkan Sandra ,pac.. eh man... anu teman SMA aku kebetulan ketemu di sini" Alviano menggaruk kepalanya yang tidak gatal karna bingung akan memperkenalkan Sandra sebagai apa Pacar itu sudah lama sekali, mantan mereka saja belum pernah ada kata putus sebenarnya akhirnya teman adalah jawaban yang tepat karena Alviano tidak mau menambah keribetan yang sudah ada.
"Haaiii Sandra kenalin aku Mutiara bisa dipanggil Ara, tapi sayangkuh ini selalu memanggilku dengan Ra saja entah kenapa sebenarnya aku gak begitu suka tapi ya sudahlah ya mau dia aja hehehe ,oh iya aku tunangan Alviano" kalimat perkenalan dari Mutiara yang pamjang tanpa jeda dan di akhiri dengan intonasi tegas saat menyebutkan dirinya sebagai tunangan Alviano seolah ingin mempertegas kepada Sandra.
"Eh iya Mutiara eh Ara salam kenal kembali aku teman Al" jawab Sandra dengan sedikit terbata dan kecewa sebenarnya.
Sandra kecewa ternyata Alviano kini muncul sudah dsngan menggandeng pasangan baru, sebenarnya bukan hal yang salah seharusnya karna Sandra pun telah bersuami.
"Udah malam sayang balik yuuk mamah udah nungguin lho dirumah, besuk pagi kan kita harus balik Jakarta, tadi juga sampai Bandung udah sore belum sempet nemuin mamah, kasihan nanti keburu tidur udah jam berapa ini" Mutiara merengek pulang dengan manja dan mengglayuti lengan kokoh Alviano sudah seperti anak kecil minta jajan sama ayahnya.
"Oh iya baiklah ,Ra aku boleh minta nomer kamu yang sekarang siapa tahu nanti saat aku ke Semarang bisa reonian lagi sama teman teman juga karna aku sudah gak punya kontak mereka sama sekali" Pleace (minta Alviano pada Sandra disela Mutiara sedang tidak memperhatika Alviano
"Boleh Al ini" Sandra menyodorkan ponselnya
"Udah ah yuk sayang lama bener sih, kaya enggak rela aja pisah sama Sandra ,kapan-kapan kita ketemuan lagi deh udah dulu ya San da.. da... Sandra" Mutiara menarik tangan Alviano tanpa menghiraukan Alviano yang merasa tak enak dengan orang sekitar terlebih dengan sang mantan.
**Maaf ya lama banget baru bisa lanjutin, karna kemarin sedang sibuk sibuknya, saya harap ceritanya tidak mengecewakan pembaca semua ya ,Trimakasih