Chereads / Nata / Chapter 4 - 04

Chapter 4 - 04

Chapter 4

Darma mengantarkan nata ke kelas di sepanjang jalan mereka berdua hanya membisu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing dan akhirnya sempai ke kelas nata

"Hari ini Lo bebas,tapi besok Lo udah mulai ngejelanin tugas Lo sebagai kacung gue"memperingatkan

"Apa,bukannya tadi itu termasuk penyiksaan Lo tiba-tiba gendong gue buat gue jadi pusat perhatian"jelasnya

"Kacung itu bukan di siksa tapi di suruh-suruh,dan tadi bukan penyiksaan tapi bentuk perhatian gue ke kacung gue,oke sampai besok"ujarnya lalu pergi

Nata masuk dengan emosi yang meluap-luap kenapa dia harus terlipat dengan orang yang namanya darma yang reseknya gak ketulungan apa salah dia sampai bertemu orang kayak gitu

"Cie-cie ada yang seneng banget kayak nya ni ye"ejek Mila teman sebangku nata

"Liat tu wajah nya merah,lagi jatuh cinta ya"timpal Caca

"Nata gue gak nyangka tau gak.Lo bisa sedeket itu sama darma,Lo pacaran sama darma ya?"sekarang giliran Dewi yang menimpal

"Setau gue darma kan orangnya dingin kayak batu es,dan Lo berdua juga setau kita gak pernah ketemu apa lagi kalian kan beda kelas atau tanpa sepengetahuan kami Lo udah ketemu sama darma"Nindi kalau bicara penuh analisa itu lah dia anak terpintar di kelas pemegang rangking 1

"Apaan sih cia-cie,gue juga gak lagi jatuh cinta apa lagi pacaran dan gue ketemu darma Minggu tadi itu pun gak sengaja"jawabnya

"Coba lo cerita in deh gimana Lo bisa ketemu sama darma dan jadi sedekat ini"ujar nindi

Nata pun menceritakan semua nya kepada teman-temannya

2 jam berlalu kelamaan gak ya

"Oh jadi gitu ceritanya"ujar teman nata barengan

"Ya gitu"

"Jadi mulai besok Lo jadi kacung darma dong"ujar Dewi

Nata menganggukkan kepala rasanya malas untuk berkata-kata lagi energi nya cukup terkuras saat menceritakan awal dia bertemu dengan darma

Bel pulang sekolah berbunyi dan ini cukup membuat bahagia bagi orang-orang malas disekolah kayak gue misalnya,nata

Biasanya dia enggan pulang kerumah karna sunyi tapi mulai sekarang kayaknya dirumah itu lebih nyaman ketimbang di sekolah yang mengharuskannya bertemu dengan darma apa lagi mulai besok dia harus jadi kacung darma si cowok resek rasanya malas kesekolah

Sekarang nata sudah ada di parkiran mengambil motornya lalu pergi meninggalkan sekolah menuju ke rumah nya tak lupa dia singgah ke minimarket untuk membeli makan

Sampai di rumah ia menghempaskan tubuhnya di kasur king size miliknya pikirannya kembali saat pertama kali bertemu darma dia masih gak nyangka harus bertemu cowok resek,kehidupan nya sekarang ini udah cukup menyiksa dan sekarang di tambah dengan darma

Nata POV

Gue perhatikan langit-langit kamar rasanya mau nangis gue tiba-tiba keinget bokap sama nyokap gue apa gak ada sedikit pun rasa kasihan mereka ke gue anak mereka,kenapa mereka gak pernah ngejenguk gue atau pun nanya kabar gue lewat telpon apa gak segitu pentingnya gue di kehidupan mereka sampai mudahnya mereka melupakan gue

Air mata mulai berjatuhan dengan derasnya dada gue mulai sesak lagi kepala gue juga jadi pusing banget kalau gue mati apa mereka nagis ya kenapa gue hidup tapi gak berarti kayak gini cuman jadi sampah yang gak berguna

Tuttt..tutt

Gue lirik hp gue nomor yang gak dikenal nelpon gue,apa bokap atau nyokap ya segera gue angkat

"Halo"

"Ini gue darma"

Gue merutuki pikiran gue yang berpikir bahwa nyokap atau bokap gue yang nelpon

"Kenapa"ketus gue

"Lo dimana"tanya

Gue mencoba berdiri perut gue tiba-tiba mual banget karena pusingnya gak ilang-ilang pandangan gue mulai blur namun gue berusaha untuk tetap menjawab pertanyaan orang yang di seberang sana

"Gue di rumah"

Brukk...

Saat gue membuka mata gue udah ada di kasur gue duduk mengedarkan pandangan gue ke seluruh kamar dan mendapatkan seseorang yang berdiri di depan meja belajar gue memandangi foto yang gue pajang di sana

Gue kenal siapa dia,,.

"Darma"

"lo udah bangun,Lo gak apa-apakan?ada yang sakit?"tanya darma sambil duduk di tepi ranjang ku

"Lo tau dari mana rumah gue"tanya gue heran

"Gue minta alamat lo dari Bu Widia wali kelas lo,dia kan guru gue juga"jelasnya

"lo ngapain kesini,dan gimana Lo masuk pintu kan gue kunci"

"Gue masuk lewat belakang ke betulan gak Lo kunci,gue kesini karna khawatir saat Lo bilang dirumah terus bunyi kayak orang jatoh gitu.ya gue langsung aja minta alamat lo"jelasnya

"Makasih ya udah khawatir sama gue"ucapku pelan

Apa gue udah salah ya menilai darma,kok dia sebaik ini sama gue pada hal baru juga kenal tapi gak apa lah sekarang gue emang perlu bantuan dia kepala gue masih pusing

Darma tiba-tiba megang kepala gue sontak membuat gue kaget kenapa sih apa pun yang di lakukan darma mudah banget ngebuat gue kaget apa karna gak pernah di perhatikan seperti ini sama orang lain

"Badan lo gak panes,Lo sakit apa"tanya nya

"darma gue pusing banget,gue mau muntah"ujarku lalu berlari menuju kamar mandi mengeluarkan isi perutku darma dengan sigap mengurut belakang ku,dia gak ngerasa jijik apa

"Nat Lo sakit apa sih sebenarnya,muka Lo sampai pucat gitu.dan mana orang tua Lo kok rumah Lo sunyi banget"

Perkataan darma membuat ku tak mampu menahan air mata sekarang aku merasakan hidupku menyedihkan

Gue butuh sandaran gue meluk darma menumpahkan semua rasa sakit gue dipelukannya gue tau pasti darma heran kenapa gue nangis gue marasakan darma membalas pelukan gue,dan gue mempererar pelukan gue sudah lama gue gak merasakan pelukan hangat dari seseorang terakhir kali gue di peluk sama nyokap nyokap gue saat gue lulus SD

Lama kami berpelukan sampai gue bisa tenang kambali darma menangkup kedua pipi gue

"Lo harus cerita sama gue" ujarnya

Darma membawaku kembali ke kasur duduk bersandar di ranjang dan darma duduk di tepi ranjang di sebelah gue

"Maaf darma gue belum bisa cerita,gue takut kumat lagi dan nangis kayak tadi"jelas ku

"Oke kalau gak bisa sekarang tapi Lo harus janji ceriata sama gue oke"

"Iya"jawabku dia kembali memelukku apa dia juga merasakan rasa sakitku atau dia hanya merasa kasihan kepada gue

"Lo udah makan"tanya darma tanpa melepas pelukannya

"belum"jawabku pelan

Dia melepas pelukannya lalu mengambil bubur di atas meja belajar gue,sejak kapan ada bubur di meja belajar gue

"Lo dapat bubur dari mana"tanya ku heran

"Waktu Lo pingsan gue udah pesan bubur online langganan nyokap gue,habisnya gue liat di dapur gak ada makanan jadi gue berinisiatif beli bubur"jelasnya

Ada rasa senang yang gue rasakan gue tarik semua kata-kata gue terhadap darma.dia cowok baik

"Gue suapin ya"izinnya lalu ku angguki

Berlahan dia menyuapiku gue gak tau gimana cara terima kasih ke darma menurut gue terimakasih aja gak cukup besok,ya besok waktu gue ngebalas kebaikan darma dengan menjadi kacung(pesuruh) yang penurut

Satu suapan terakhir masuk ke mulutku namun sedikit belepotan darma membersihkannya menggunakan tangannya gue sedikit kaget dan rasanya jantung gue mau copot

"Kalau Lo butuh apa-apa ,Lo tinggal telpon gue oke.sekarang gue mau balik dulu udah malem Lo juga tidur ya istirahat.besok gue jemput"darma mengelus rambutku lalu melangkah ingin pergi namun gue menghentikannya

"darma"panggil ku seakan gak rela darma pergi tapi ya mau gimana lagi ini kan udah malam pasti bokap dan nyokap darma khawatir

Gue memeluk darma sebelum dia pulang entah gue dapat keberanian dari mana tapi masak bodoh gue butuh pelukan, darma membalas pelukan gue dan rasanya seneng banget"makasih ya dar"ucapku

Gue melepas pelukannya

"Gue balik dulu ya,kalau ada apa-apa telpon inget"ujarnya memperingatkan

"Iya"

Setelah selesai mengantar darma depan pintu gue balik ke kamar,biar gak masuk angin katanya,gue menghempaskan tubuh ke kasur mengingat perhatian darma membuat jantung ku berdebar-debar lagi rasanya malu besok kalau ketemu