"Orang itu selalu saja bertingkah semaunya. Aku harap Raja Penyihir berikutnya tidak segila dia. Selain itu, ia juga tidak menemuiku lebih dulu."
"Tapi bagaimana dengan Silva dan Catherine? Apa mereka setuju membantu kalian menyuplai sihir ke alat itu? Aku punya kenalan yang bisa menguasai sihir tumbuhan dan sihir ledakan sekaligus" kata Cadmus.
"Tak apa tuan, kau bisa mengandalkan mereka. Selain itu mereka tak mau posisinya digantikan."
Besoknya, Hans berlari di lorong-lorong istana kerajaan, menuju ke ruangan Caesius dengan membawa sebuah berita.
Bruk…
"Mohon maaf tuan, aku menerobos dengan seenaknya. Anda bisa menghukumku nanti. Tapi aku baru saja mendapat informasi dari Desa Oclake, tuan."
"Tenanglah Hans, duduk dan minumlah teh dan pie apel itu sebelum dingin. Aku sendiri yang membuatnya untukmu" kata Caesius sambil memakan kue coklat. Meski terlihat panik, Hans kebingungan karena Caesius mengetahui kedatangannya.
"Makanlah. Setelah itu kita bicara dengan tenang."