Chereads / Deep Black (Taehyung x Jisoo) / Chapter 3 - Chapter 2 (Terlalu Dingin)

Chapter 3 - Chapter 2 (Terlalu Dingin)

.

Taehyung terbangun dari tidurnya, jam sudah menunjukkan pukul 2 malam. Seperti biasanya saat dia terbangun dia akan segera beranjak menuju balkon atas.

Langkahnya terhenti di pintu balkon yang terbuka.

Tatapannya menajam saat melihat sosok perempuan tengah menangis membelakanginya.

Dia tahu bahwa sosok itu adalah jisoo, gadis yang selalu dia anggap merepotkan, walau baru mengenalnya taehyung langsung menyimpulkan bahwa jisoo adalah salah satu dari sekian banyak gadis diluaran sana yang memiliki sifat cengeng dan manja,

"Tak ada gunanya menangis! Ternyata benar tebakanku, kau sama saja dengan gadis diluaran sana, benar benar cengeng!"

Suara berat taehyung mengalun di pendengaran jisoo, tak ayal membuat jisoo berbalik menghadapnya dan segera menghapus bekas genangan air mata dari wajahnya.

Jisoo menatap taehyung kesal, kenapa pria dihadapannya ini benar benar menyebalkan?

"Kau! Kau tak tahu apa-apa! Kau tak tahu betapa berartinya keluargaku!"

"Memang, karena aku tak pernah memiliki keluarga" balas taehyung dengan santainya.

"Maka dari itu! Kau tak pernah tahu apa yang aku rasakan! Jadi diamlah!"

Mendengar itu taehyung berdecih dan berbalik pergi dari balkon.

Namun sebelum taehyung pergi,

"Tak ada gunanya menangis seperti itu! Kau bukan lagi anak manja! Bunuh kembali kakak kandungmu itu! Bukan dengan cara menyesali semuanya! Kau masih pemula, tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dunia!"

Jisoo yang tak terima dirinya dikatai bodohpun menggerutu kesal.

"Apa?! Apa yang dia bilang?! Aku bodoh? Awas saja kau, aku membencimu kim taehyung bodoh!" Ujarnya.

Dilain sisi taehyung masih belum meninggalkan balkon dan hanya bersembunyi di balik pintu. Ucapan jisoo masih terdengar olehnya.

Taehyung tersenyum tipis, sangat tipis.

Dengan datangnya jisoo membuat sisi lain dari Kim taehyung yang terkenal dingin dan kejam mulai terbuka perlahan.

***

Pagi ini jisoo terbangun oleh ketukan pintu, dengan wajah dan rambut yang masih acak-acakan ia bangun dan berjalan kearah pintu kamarnya.

Sesaat setelah pintu terbuka, yang didengarnya pertama kali adalah umpatan seorang pria dengan perawakan kejam namun tampan.

Siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung?

"Ck! Lama sekali, sebaiknya kau bersiap karena sebentar lagi kita akan sarapan!" Pintah taehyung yang hanya direspon dengan anggukan jisoo.

Setelah mengatakan itu taehyung berlalu pergi dari kamarnya.

"Cih! Kim babo Taehyung!"

***

Setelah selesai berberes jisoo segera melangkahkan kakinya menuju tempat makan yang ada di ruangan bawah,

Terlihat di ruang makan sudah banyak diisi para temannya, termasuk paman changwook tentunya.

"Aa jisoo kemarilah" ucap Paman Changwook.

Sebenarnya jisoo ingin duduk jauh dari taehyung, namun karena tak ada tempat kosong selain di sebelah Jungkook dan di hadapan taehyung, akhirnya dia duduk di tempat itu.

"Nah karena sudah lengkap, mari kita makan, selamat makan" ujar paman changwook.

Jisoo sadar, selama ia makan ada seseorang yang selalu memperhatikannya.

Dan dia tahu bahwa lelaki disebrangnya selalu mencuri curi pandang padanya.

Sebenarnya tatapan taehyung secara tak langsung membuatnya risih, tapi jisoo biarkan itu.

Dilain sisi,

Taehyung terus mencuri pandang terhadap jisoo yang sekali kali bertukar menu sarapan dengan jungkook sambil bersenda gurau,

Entah mengapa hal itu membuatnya jengkel, mungkin sedari kecil ia terbiasa makan dengan tenang tanpa suara.

"Ck! Bisakah kalian berdua diam?! Makanlah dengan suara tenang! Membuat mood makanku hilang saja" ujarnya sebelum beranjak pergi.

Sedangkan yang lain hanya cengo menatap taehyung, tak biasanya pria itu mengkritik hal sepele seperti ini,

Karena sebelumnya mereka baik baik saja ketika ada yang berbicara saat makan.

"Apa-apaan dia itu? Cih!" Umpat jungkook.

Sedangkan jisoo hanya menggeleng gelengkan kepalanya, tak habis fikir dengan sikap taehyung.

Tak lama paman changwook mengalihkan tatapannya pada jisoo.

"Kau harus terbiasa dengan sikap taehyung ya, dia memang seperti itu" ucap paman changwook yang sekali lagi diangguki yang lain.

"Aku sudah terbiasa kok paman, mungkin dia membenciku, wajar saja" balas jisoo.

"Mungkin bukan membencimu" ujar paman changwook kembali, namun ucapannya kali ini membuat jisoo mengerutkan dahi bingung karena senyum miring dari pamannya itu.

Entahlah jisoo semakin tak mengerti.

"Oh iya, besok kau boleh mulai bersekolah dengan yang lainnya, disana kau akan menjadi murid baru" ucap kembali paman changwook.

"Benarkah paman? Dengan Jennie, Rose dan lisa kan?" Tanya jisoo.

"Tentu saja dengan mereka, denganku , jimin dan taehyung juga tentunya" ujar jungkook menimpali.

"Dan seluruh kebutuhan sekolahmu sudah aku siapkan tentunya"

"Terima kasih paman" ucap jisoo dengan riang.

Namun tak jauh dari sana, lagi lagi taehyung kembali mengawasi jisoo dari jauh.

***

Paman Changwook menyuruh Jisoo untuk segera memanggil Taehyung keruangannya.

Dengan langkah malas jisoo berjalan santai, sesampainya di depan kamar taehyung , jisoo sebenarnya ragu untuk mengetuk pintu dihadapannya ini.

Namun karena perintah changwook dia mulai mengetuk pintu kamar taehyung.

'Tok Tok Tok'

Jisoo menggerutu kesal karena tak menerima jawaban, namun tak lama taehyung muncul membuka pintu dan menatap nyalang jisoo.

"Ada apa?" Tanya taehyung.

"Kau dan aku di panggil untuk menghadap paman Changwook"

"Hn" gumam taehyung yang tak lama berlalu meninggalkan jisoo yang tengah berdecak kesal.

***

Sesampainya di ruang Changwook, jisoo dan taehyung disuruh untuk menduduki sofa yang ada disana.

"Bagaimana perkembangan kalian?" Tanya Changwook berbasa-basi.

"Langsung saja ke intinya" balas taehyung.

"Hahhh kau ini memang sangat sulit untuk berubah-

Oke kita langsung saja, kalian berdua aku panggil kesini agar lebih dekat satu sama lain, dari yang aku dengar kalau kalian berdua selalu bertengkar, maka dari itu aku meminta taehyung untuk membimbing jisoo dari awal, dimulai dari pemilihan senjata dan berlatih".

"Aku tidak mau!" Ucap taehyung.

"Aku juga tidak mau, lebih baik aku meminta bantuan jungkook" balas jisoo,

Mendengar itu membuat taehyung menatapnya sinis.

'Cih apa bagusnya jungkook?' Batin taehyung.

"Tidak ada yang bisa menolak, kalian paham itu? Lebih baik kita segera mengantar jisoo untuk memilih senjata, dan untukmu taehyung, kau diwajibkan ikut!" Pintah tegas Changwook yang mau tak mau mereka melakukannya.

***

Changwook, Taehyung beserta jisoo sudah berada di ruang bawah tanah tempat menyimpan senjata.

Jisoo tercengang saat melihat arsitektur indah dihadapannya, serta senjata yang benar benar sangat banyak disana.

"Sekarang kau boleh memilih satu senjata yang kau inginkan, carilah" ujar changwook terhadap jisoo.

Awalnya jisoo hanya tertarik untuk mengelilingi ruanyan mengagumkan itu, namun langkahnya terhenti saat melihat pistol indah yang tertutup kotak kaca serta bantalan merah.

Entah mengapa hatinya tergerak saat melihat senjata itu.

Dan dengan santainya jisoo membuka kotak kaca itu dan mengambil pistol itu.

Menatapnya lekat lekat, yang kemudian menunjukkannya kepada changwook dan taehyung.

"Ini! Aku menginginkan pistol ini" ucap jisoo dengan langkah girang.

Taehyung terbelalak menatap pistol itu, sedangkan changwook tersenyum simpul.

"Alasan apa kau memilih pistol itu?" Tanya Changwook pada jisoo.

"Entahlah, hatiku tergerak untuk mengambilnya"

Ucapan jisoo membuat senyum changwook mengembang.

"Kau tahu? Pistol itu memiliki pasangan, namun sudah ada yang mengambilnya dengan alasan yang sama sepertimu, hati yang tergerak untuk mengambilnya, dan pistol itu berbeda dari kebanyakan pistol lainnya, konon pembuat pistol itu adalah kekasih yang saling mencintai dari ukraina yang dipercaya bahwa pistol itu adalah senjata seoarang dewa dan dewi yang dapat mengubah takdir"

Mendengar penjelasan changwook membuat jisoo kembali tercengang.

"Lalu siapa pemilik pistol yang satunya?" Tanya jisoo dengan raut penasaran.

"Taehyung, taehyung lah pemilik salah satunya"

Seketik tatapan jisoo tertuju pada taehyung yang berdiri disebelah Changwook.

Tatapan keduanya membeku.

'Tidak Mungkin' batin jisoo.

'Ini mustahil' batin taehyung.

.

.

Tbc