Chereads / pengorbanan sang adik / Chapter 7 - 7. Awal pertemuan ll .

Chapter 7 - 7. Awal pertemuan ll .

ketika selesai tasya mengemas peralatannya dan hendak pergi. tapi pas mau keluar pintu ia bertabrakan dengan roby lalu kertas yang di pegang tasya berantakan kelantai. mereka kaget lalu merapihkan kertas-kertas yang berserakan itu.

roby memandang gambar yang ia pegang lalu memberikannya kepada tasya.

" maaf aku tidak sengaja.. " roby menyerahkan kertas itu.

"iya tidak papa,, aku juga minta maaf karena tidak melihat-lihat dulu. " salsa pun ikut merasa bersalah.

"owh iya kenalin nama aku roby. "

"aku tasya.. " mereka berdua bersalaman memperkenalkan diri.

" gambar mu bagus,, maukah kau meluangkan waktu sebentar untuk mengobrol. " roby mengajak tasya untuk masuk kembali ke dalam cafe tersebut.

"hmmm baiklah.. " tasya pun mengiyakan ajakan tersebut, lalu mereka masuk bersamaan ke cafe tersebut. mereka mengambil tempat duduk di samping jendela cafe. roby memanggil pelayan dan mereka berdua memesan sebuah kopi.

"owh iya kamu senang menggambar ya. " roby memulai percakapannya.

" iya itu merupakan salah satu hobi aku. " jawab tasya.

" apakah kau sudah bekerja. " tanya roby.

" aku bekerja paruh waktu disebuah cafe.. " jelas tasya.

"begitu,, maukah kau jika aku tawarkan sebuah pekerjaan. " roby menawarkan kepada tasya.

"pekerjaan.. " tasya sedikit terkejut.

"iya pekerjaan. "

"pekerjaan apa. " tasya bertanya penasaran.

" aku tadi melihat gambar-gambar mu dan itu semua sangat bagus,, kebetulan ayahku memiliki sebuah perusahan jasa desain, dan saat ini perusahannya sedang membutuhkan seorang pendesain pakaian.. apakah kau bersedia. " roby menjelaskan.

"begitu kah... hmmm apakah kau benar-benar menawarkan nya kepadaku,, maksudku,, aku belum ada pengalaman soal itu, aku takut kalau akan mengecewakan perusahan. " tasya merasa takut.

"tidak apa kau bisa mencoba terlebih dahulu,, jika kau tidak nyaman, kau bisa pergi. tapi aku yakin kamu pasti bisa melakukannya.. pikir-pikir terlebih dahulu,, ini kartu namaku. jika kau bersedia kau bisa datang ke perusahaan besok jam 9 pagi, dan bilang saja kepada security nya kalau kau ada janji dengan ku. " roby menyerahkan kartu namanya dan memanggil pelayan untuk membayar kopi yang mereka pesan. "baiklah aku pergi dulu.." roby lantas pergi.

disana, tasya yang masih duduk tidak percaya, ia lalu mengambil kartu nama tersebut. ia tersenyum gembira dan pergi meninggalkan cafe. sesampainya di apartemen ia langsung merebahkan diri nya di atas ranjang empuk miliknya. ia masih tidak percaya tentang apa yang terjadi hari ini.

ia merasa beruntung karena sudah sekian lama ia mencari pekerjaan yang sangat ia minati ini, tapi ia tak kunjung mendapatkannya, dan untuk menambahkan uang sakunya ia terpaksa bekerja disebuah cafe yang hanya buka pada jam malam saja.

tasya sangat senang dan tak terasa ia pun terlelap tidur.