"sedikit lagi ayah. "
"baiklah kalau sudah selesai segera lah kebawah kita sarapan terlebih dahulu, ayah akan menunggu di ruang makan. " tuan william keluar kamar meninggalkan keira.
"baik ayah.. " keira segera membereskan barang-barangnya.
keira pun turun kebawah menghampiri tuan william yang sudah menunggunya di meja makan.
"sudah selesai" tanya tuan william.
"sudah ayah. " keira menjawab dengan tersenyum.
mereka berdua sarapan seperti biasanya,. ketika sudah selesai keira segera memerintahkan pegawai-pegawai rumahnya untuk membawakan barang-barang nya ke bagasi mobil.
barang sudah di masukan ke bagasi dengan rapih, kini waktunya keira pergi, keira berpamitan kepada ayahnya.
"ayah keira pergi dulu, jaga baik-baik diri ayah ya. "keira memeluk ayahnya itu.
"iya nak pergilah. kau pun harus menjaga diri baik-baik." tuan william pun melepaskan pelukannya.
"bi ina jaga ayah ya, jangan sampai ayah sakit, oke. "keira berpesan kepada salah satu pembantu rumah.
"baik non. " bi ina pun mengangguk.
"ketika sudah sampai segera kabarin ayah ya nak. " pesan tuan william.
"itu pasti ayah. " keira menjawab sembari tersenyum lalu masuk kedalam mobil, ia menyalakan mobilnya, dan pergi. mobil yang ditumpanginya semakin menjauh dari rumah.
tuan william merasa senang dan sedih ketika melihat mobil itu semakin menjauh. kini dia harus bertahan demi anaknya kembali.
tinggal ia saja yang tinggal sendiri di rumah nya, ia sekarang merasa kesepian lalu ia mengambil sebuah bingkai foto yang berada di bawah tempat tidurnya. di situ terdapat sebuah foto keluarga yang bahagia,. tergambar sebuah senyum gembira di dalam foto itu.
" aku merindukan saat-saat seperti dulu.. " tuan william bersedih kembali lalu memeluk foto itu.