matahari mulai menunjukkan dirinya ,gadis muda yang tengah memasak di dapur rumahnya memanggil nama yang sangat ia sayangi dan kasihi yaitu adik adiknya. "zira,zura ayo cepat bangun dan segera sarapan " "iyaa" jawab zira dan zura bersamaan. zira dan zura merupakan saudara kembar,mereka dibesarkan oleh kakaknya karna kedua orang tuanya meninggal saat masih kecil. zira dan zura menghampiri kakaknya dan membantunya menyiapkan sarapan.semua makanan telah selesai di masak dan dihidangkan ke meja makan. "eh,,,,sepertinya ada yang kurang , tapi apa ya" "Mmm sepertinya tidak ada kak,semuanya sudah dihidangkan" "iya kak kami sudah meletakkan semuanya dimeja makan '' "apa kalian yakin?". zira dan zura hanya bisa mengangguk kebingungan dengan pertanyaan kakaknya. tak lama,kakaknya pergi meninggalkan mereka menuju ke kamar dimana masih terbaring laki laki muda yang masih berusia 6 atau 7 tahun. dengan suara yang lembut dan nada penuh kasih sayang membangunkan anak laki laki tersebut " Zulan adikku,,bangunlah sayang,,,,,pemimpin tidak tidur dipagi hari , ia harus bangun sebelum fajar menunjukan dirinya" mendengar hal tersebut zulan pun dengan segera duduk dan membuka matanya melihat kakak tercintanya yang duduk dipinggir kasurnya sambil tersenyum padanya .ia pun segera bangkit dari kasurnya dan pergi untuk membersihkan wajahnya. kedua kakaknya yang menuju meja makan tertawa melihat tingkah dan wajah bangun tidur adiknya juga mentertawakan diri mereka sendiri karna bisa bisanya mereka lupa dengan adik bungsunya.
setelah sarapan,mereka pun mulai melanjutkan kegiatan mereka masing masing .zira langsung menuju halaman rumahnya dan mulai berlatih beladiri , dan zura pergi menuju arena panahan milik keluarganya untuk berlatih memanah , sedangkan zulan yang masih sangat muda selalu berada disisi kakak sulungnya dan mempelajari banyak hal darinya, ia pun bertekad untuk menjadi seperti kakaknya Zahra. karna sering bersama kakaknya dan juga sangat dilindungi oleh ketiga kakaknya, menjadikan zulan anak yang ceria,manja dan kompetitif dan juga hati yang tulus.
saat siang hari , pamannya datang berkunjung untuk menemui zahra "Zahra ada yang ingin paman bicarakan denganmu" "baik paman" . zahra mengerti apa yang dimaksud pamannya , ia pun membawa pamannya kesebuah ruangan yang ia gunakan untuk berkultivasi ."silahkan paman." "zahra kakekmu sudah meminta paman untuk membicarakan ini denganmu , perguruan ini sudah lama tidak memiliki pemimpin yang sah .ayah mu sudah lama tiada ,begitu juga dengan ibumu dan zulan juga masih sangat muda. karna itu kakek dan paman ingin kamu mengambil posisi ini dan memimpin perguruan " "tapi paman,,,,," " tidak ada kata tapi zahra,jika perguruan ini lebih lama lagi tidak memiliki pemimpin maka posisi keluarga kita bisa saja digulingkan " "iya paman zahra mengerti ,tapi bagaimana dengan para petinggi lainnya" "kau tidak usah kawatir dengan hal itu ,paman dan kakekmu sudah mempersiapkan nya kau hanya perlu setuju dengan hal ini dan ingatlah bagaiman keluarga kita membangun perguruan ini serta semua nya yang telah ayahmu lakukan hingga keluarga kita bisa seperti ini , dan jangan sampai kau biarkan hancur begitu saja" "baik paman ,zahra akan mengambil posisi ini" "paman tau apa yang kamu kawatirkan zahra ,kamu tak perlu takut untuk itu paman dan kakekmu selalu ada untuk kalian dan untuk zulan dia harus disiapkan untuk menjadi pemimpin dari sekarang agar saatnya tiba,dia akan menjadi pemimpin perguruan ini dan menggantikan dirimu" "iya paman zahra mengerti ,terimakasih atas bantuan paman" "kamu tidak usah kawatir tentang itu zahra" sambil tersenyum lembut pamannya meninggalkan rumah kediaman zahra
Setelah pamannya pergi,zahra pun kembali melanjut kan aktifitasnya ia pun memanggil ketiga adik nya untuk mengajarinya sebuah mantra, mantra yang akan di ajarinya adalah Phoenix pengantar pesan, Phoenix ini sangat berbeda dari pengantar pesan lainnya karna ini juga bisa mengantar ingatan seseorang. selain itu pesan Phoenix juga tidak mudah untuk dihancurkan, ia hanya bisa menghancurkan dirinya sendiri ketika orang yang menerima pesan sudah menerimanya,semakin tinggi kultivasi pengirim Phoenix itu semakin tinggi pula kesulitan untuk menghancurkannya.
"zira,zura dan zulan sekarang kakak akan mengajarimu cara menggunakan Phoenix pengantar pesan yang mana Phoenix ini hanya keluarga kita yang memilikinya dan menjadikan ciri khas keluarga kita" "baik kak" zira dan zura begitu antusias karna mereka sudah sejak lama ingin belajar mantra ini , tapi berbeda dengan zulan . ia merasa aneh dengan hal ini " kakak kenapa kakak mengajari kami mantra ini, apa kakak akan berpergian jauh"mendengar hal tersebut zira dan zura pun menjadi mengerti "Mmmm, kakak dan juga paman akan pergi ke perguruan tapak suci dan selama kakak pergi kalian akan tinggal bersama kakek" "tapi kak kenapa kakak harus ke sana" "kakak harus ke sana zulan,paman sudah mengutus kakak untuk menjadi pemimpin perguruan agar keluarga kita tidak di turunkan dari posisi ini ,dan ini juga demi kebaikan kamu,kamu akan menjadi pemimpin perguruan dimasa depan dan untuk menjaga posisi itu, paman dan kakek mengutus kakak untuk itu. karna itu kamu harus berlatih dengan giat dan buktikan dirimu bahwa keluarga kita masih salah satu keluarga besar " zulan pun menganggukkan kepalanya dan dengan tegas meyakinkan dirinya.
setelah zahra mengakarkan mantra itu kepada adik adiknya zahra pun mengantar mereka pada kakeknya dan mempersiapkan dirinya sendiri untuk pergi ke perguruan tapak suci bersama pamannya karna disanalah rapat para petinggi akan di adakan