Masa dimana mereka mulai bermimpi untuk menjadi apa saat besar adalah saat mereka kecil.pada saat itu mereka bersaing untuk mendapatkan nilai / point dan mereka akan terus bersaing untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.semua itu dimulai saat aku berada di kelas 6 sekolah dasar(SD)...
"Qiannn!" teriak Hira dengan melambaikan tangannya yang memegang buku catatan IPA punya Qian
Qian pun mendekati Hira"mana...sini bukunya!eh...tunggu dulu..."Qian mengambil bukunya dari tangan Hira dan Qian meminta bayaran kepada karena sudah meminjamkan buku catatannya kepada Hira "oh...mana uangnya?"
"Kenapa dia ingattt!bangkrut aku jadinya..."gumam Hira sambil mengambil uang dari kantongnya "nih...10rb yah janjinya semalam"mengambil uang dengan berat hati
"Ok...oh iya,belum sama bunganya,karena kamu telat ngasih bukunya,kan harusnya kemarin lusa!"
Hira yang baru mengalami kebangkrutan akibat uang jajannya habis untuk membayar catatan Qian pun terkejut dan seketika mengamuk "enak aja yah...emang Lo pikir gw pinjam uang ke rentenir apa?pake bunga-bunga...tuh makan bunga melati sana biar gak perhitungan jadi orang!"
"Makan bunga melati?!emangnya gw kuntilanak apa!"
Kiran tiba-tiba datang dan ikut dalam keributan mereka "Qian...Lo tu bukan kuntilanak tapi kuntilnyemak!sama teman itu tu baik-baik napa!
adalah sahabat Hira sejak mereka berusia 6 tahun
Karena gak mau ribut sama cewek,karena kalau ribut sama cewek itu panjang dan gak pernah menang, Qian pun masuk ke dalam kelas "ya...ya...seterahlah kalau dah gk ad duit tu gitu!"
"Ya...ya...kalau dah merajuk tu emang gitu,pergi sana jauh jauh!"mengusir Qian dan masuk ke dalam kelas bersama kiran dengan wajah yang murung
Tukkk...tukkk...
Ibu Dian mengetuk pintu dan masuk dengan membawa kardus"Selamat pagi semuanya?"
"Selamat Pagi buk..."semua anak-anak yang ada didalam kelas memmberi salam kepada wali kelas mereka
"Ok...ketua kelas maju satu anak dan tolong bagikan buku ini ya!satu orang satu buku."meletakkan kardus dan duduk di kursinya
"Nih...nih..."beberapa menit kemudian "dah dapat semua kan?"bertanya kepada temannya karena masih ada sisanya
"Sudahkan?kalau sudah letakkan sisanya disini."menyuruh ketua kelas meletakkan sisanya di mejanya
Ketua kelas kembali ke mejanya dan mengambil bukunya"wah sangat tebal bukunya..."ekspresinya seperti muka monyet karena dia tidak suka buku yang tebal
"Santai aja napa mukanya!mata aku bisa katarak nih."temannya yang duduk disampingnya dan melihat ekspresinya
"itu adalah buku tulis untuk trobosan,ok"ucap Bu Dian sambil menulis materi di papan tulis
"loh...kok matematika bukanya jam pertama IPS trus jam kedua PKN?"Hira gelisah dan melihat lagi daftar di bukunya dan ternyata dia salah karena itu pelajaran hari Kamis sedangkan sekarang hari senin