Sungguh mengejutkan mendapati pria yang selama ini dikagumi Freya berdiri di depannya dengan tatapan menuntut. Sikap ini sebenarnya sangat kasar di kalangan bangsawan. Seharusnya marquis Aaron, sebelum datang harus mengirim surat permintaan bertemu. Bukannya langsung datang dan membuat Freya tidak nyaman. Namun Freya memahami kekasaran Aaron karena pria ini menghabiskan waktu seumur hidupnya untuk berperang. Mana mungkin dia akan memiliki waktu mempelajari etiket bangsawan.
Marquis Aaron sebenarnya sepupu dari permaisuri. Namun ia yang merupakan putra bungsu tidak memiliki hak mewarisi gelar duke. Oleh karena itu, agar Aaron diakui, dia menjadi panglima perang dan berprestasi. Aaron memenangkan beberapa peperangan besar sehingga kaisar menganugerahkan gelar Marquis padanya.
Ternyata setelah menjadi Marquis hidupnya masih tidak tenang. Kaisar terus-terusan menjodohkan dirinya dengan putri-putri bangsawan yang berada di pihaknya. Oleh karena itu, Aaron melakukan kesepakatan dengan Lilian untuk menikah kontrak. Wanita itu masih muda dan merupakan janda dari Duke Flure yang memiliki hutang menumpuk. Inilah yang membuat Lilian rela menjadi istri dalam hukum meski dia nantinya akan mendapatkan cemoohan dari para bangsawan. Sayangnya Lilian terkena serangan jantung dan meninggal beberapa bulan yang lalu.
"Jadi Marquist, apa yang bisa aku bantu? " tanya Freya. Pria yang terkenal dingin dan setan perang ini tidak mungkin datang hanya untuk berbela sungkawa karena kematian Lilian yang mendadak.
Tidak ingin berbasa basi, Aaron mengatakan tujuannya.
"Ibumu menjanjikan menikah denganku asal hutang-hutangnya aku lunasi. Aku sudah lama menebus perkebunan dan tambang biji besi yang Duke Flure gadaikan, kini waktunya pihak Duke Flure menepati janjinya. "
Freya bergetar malu. Bulu mata panjang seperti kipasnya menurun sedih. "Tapi ibu tiriku sudah meninggal beberapa bulan yang lalu. Jadi aku tidak tau bagaimana cara membantumu, Marquish. "
Tidak mungkin Aaron akan mengalah hanya dengan alasan itu. Di depannya sekarang ada putri satu-satunya Duke Flure. Dia terkenal akan kecantikannya yang sesuai selera bangsawan sekarang. Bersurai pirang yang memiliki helai merah jambu, bermata emerald yang indah dan berkulit pucat. Bahkan Aaron harus berusaha mengendalikan diri melihat bibir merah alami nan montok yang dimiliki Flure. "Aku tidak mau rugi. Kau yang harus menggantikan dirinya menikah denganku. "
''Apa?! " Freya buru-buru menutup mulutnya dengan kipas karena berteriak begitu kencang. Ia merasa malu karena seharusnya tidak melupakan etiket meski dalam kondisi terkejut.
"Jika kau menolak maka aku meminta kembali uangku. Mungkin nona duchesh tidak tau jika selama ini menanggung hutang yang cukup besar. "
Bukannya Freya tidak tau. Dia hanya tidak bisa berbuat apa-apa sampai akhirnya mendengar jika hutang duke Flore terlunasi. Siapa yang menyangka jika Lilian menggunakan cara ini agar tidak kehilangan martabat keluarga Flore.
"Kau tau benar jika itu tidak mungkin. "
"Jika demikian maka menikahlah denganku. Jadi kita mendapatkan keuntungan yang sudah disepakati antara aku dan ibu tirimu.
Freya akhirnya menyetujuinya. Mereka menikah dan status Aaron berubah menjadi Duke. Dengan begini, pamannya yaitu sang kaisar tidak akan mencoba menjodohkan Aaron dengan gadis yang mungkin saja mata-mata.
Seiring waktu Freya semakin mengagumi Aaron. Pria itu pendiam, tampan dan kharismatik. Mereka berteman baik. Sayangnya suatu hari Aaron membawa gadis yang ternyata putri Baron yaitu Vlaudia Hendrik. Jadi Duke Aaron semakin lama semakin melupakan Freya.
Freya merasa terancam dengan kedatangan Vlaudia. Terutama saat ini dia tidak memiliki putra. Freya berpikir jika dia tidak memiliki putra maka gelar Duke Flure yang seharusnya menjadi miliki keturunannya akan menjadi milik anak-anak Vlaudia. Freya pun berusaha merayu Aaron agar mendapatkan keturunan. Sayangnya, betapapun keras usaha Freya hal itu tidak membuahkan hasil. Akhirnya Freya menyerah dan patah hati. Dia pun meninggal dalam kesedihan.
Di saat menjadi arwah, saat itulah Freya akhirnya tau jika dirinya hanyalah tokoh dari sebuah novel di mana Aaron dan Vladia adalah pemeran utama. Sedangkan dirinya hanya tokoh sampingan yang merekatkan hubungan kedua orang itu. Dia menjadi satu-satunya yang menderita dan kedua orang itu menjadi pahlawan kekaisaran.
Merasa tidak adil dengan kenyataan ini, Freya berteriak dan menumpagi mereka agar hidup tidak bahagia. Dia tidak perduli seandainya jiwanya hancur. Sebab nasibnya sangat tidak adil. Padahal dia tidak pernah melakukan kejahatan terjaga siapapun tapi mengapa dia yang mengalami nasib buruk.
Hingga akhirnya Freya terbangun di hari di mana dia akan bertemu dengan Aaron. Freya bersumpah jika ceritanya tidak akan lagi sama.
Tbc