Mereka hanya bermain dengan anak-anak yang suka keluar rumah dan suka menghabiskan uang.kadang-kadang mereka menjadikan anak lugu untuk menjadi dompet mereka.sedangkan Qyara,dia hanya duduk di kursinya.Qyara jarang keluar kelas,apalagi ke kantin.Saat hari pertama sekolah dia dikira anak bodoh dan polos yang bisa mereka manfaatkan.Tetapi itu tidak akan pernah terjadi,kerena mereka belum mengenal siapa Qyara yang sebenarnya.
"Wooiii..."teriak salah satu anak perempuan yang ada dibelakang Qyara
"Apaaa!Sabar dulu!"jawab anak yang dipanggil dengan ekspresi agak kesal
"Cihhhh...semua anak disini tingkahnya kayak anak mami!"gumam Qyara karena melihat tingkah laku dan cara berpakaian mereka
SMA itu terkenal dengan keindahan tamannya dan beberapa anak yang sangat berprestasi yang sekolah disana.Sekolah itu menerima murid berdasarkan tingkat kepandaian dan juga siapa yang mampu.Qyara masuk SMA itu berdasarkan nilainya yang cukup tinggi,dan dia pun menyetujui kalau dia akan sekolah di SMA uwalya.
Salah satu teman Qyara juga ada disana.Dia masuk bukan karena nilainya melainkan dengan hartanya.Namanya Keyla.
"Yaaaa!"teriak Keyla
"Aaakkhr!"teriak Qyara karena kaget"anda sudah bosan hidup,hahh?"ucap Qyara dengan tatapan yang tajam
"Sorry...tuan putri.Jangan bunuh saya!saya masih ingin belum merasakan kasih sayang dari tuan putri selama ini..."jawab Keyla dan berakting sebagai pelayan yang selalu ditindas oleh tuan putri
Qyara pun membalas ucapan Keyla dengan berakting sebagai tuan putri yang kejam"hehehh!kamu mau tau rasanya kasih sayang dari tuan putri?"Qyara menunjukkan tangannya"mau yang ini atau yang ini aja?!"tangan kanan terbuka dan kiri mengepal
"Ampun tuan putri saya tidak akan bertanya lagi."seketika dia pun sadar"kok jadi kelamaan!"
"Heheh...dia yang mulai...kok dia yang heran"berjalan menuju kelas
kelas maydy
"bagi yang bertugas segera dilaksanakan sambil bu lya menulis latihan!"mengeluarkan buku tugas dan mencatat tugas
dia selalu ingin mendapatkan hati para guru,tapi tidak semudah yang dia bayangkan.dia berpikir bahwa semuanya bisa dijinakkan seperti hewan liar yang harus dijinakkan sebelum menjadikannya sebagai pengokutnya.dia merasa dialah yang berkuasa disana karena dia salah satu anak yang terkaya disekolah.
Qyara termasuk salah satu pemegang buku tugas.Wika adalah pemegang buku siswa/siswi yang tidak melaksanakan piket kelas.Ale adalah pemegang buku kebersihan meja.sedangkan Qyara pemegang buku siswa/siswi yang tidak berpakaian lengkap.
"awas...awas...mana laci kalian!"memeriksa didalam laci dan meja"yang ini kotor!"memeriksa dengan cepat"meja nomor 10 ada coretan"
"nomor 2 gak pakai dasi,ciska juga gk pakai rompi"gumam Qyara sambil melihat-lihat sekelilingnya
Ciska dengan santainya duduk dan berbicara dengan temannya tanpa menyadari kalau dia tidak memakai dasi.disaat Qyara melihat sekeliling dan tanpa disegaja dia menatap mata ciska dan hal itu membuat ciska merasa terganggu.
"heh...santai bisa gak tu mata!"berbicara dengan suara kecil dan menatap Qyara dengan tajam
Qyara pun hanya diam karena dia orang yang malas terlibat dengan anak yang manja"huh...berapa lama aku harus disekolah ini!"gumam Qyara sambil mencatat nama yang tidak berpakaian lengkap
Qyara dan yang lainnya mengumpulkan buku tugas kepada bu lya.bu lya membaca seluruh daftar siswa yang tidak berpakaian lengkap.ciska yang tadinya sedang mengayunkan kursinya pun tersentak karena namanya ada di dalam daftar
"bagi yang namanya ada di buku ini pointnya akan dikurangi!kerjakan latihannya dan kumpulkan nanti di ruang guru"membereskan buku yang ada di atas meja dan meninggalkan kelas
bell istirahat berbunyi~