Di kota yang padat penduduk hiduplah satu keluarga yang bisa dibilang berkecukupan mereka sedang berdiskusi tentang liburan akhir tahun ini.
"Anak-ank,kita undi saja ya untuk liburan tahun ini."
Seorang pria setengah tua,itu mulai memasukan nama tempat ke dalam sebuah botol.
"Disini terdapat nama-nama tempat yang akan kita tuju."
tambahnya.
Adi pun mulai mengocok dan membagikan ke seluruh anggota keluarga,sekarang mereka punya masing masing kertas.
"sekarang,buka kertas kalian dan sebutkan"
tambahnya.
"Jogja!"
kata wanita setengah tua itu, dengan lantang.
"Borobudur!"
suara gadis kecil itu menggema.
Dennis hanya terdiam.
"Dennis sebutkan,kenapa kamu diam?"
lelaki itu bertanya pada anak sulungnya itu.
"Ayah,boleh gak liburan tahun ini aku tidak ikut?"
Dennis sedikit memohon.
"Memangnya kamu mau kemana?"
ibunya bertanya.
"Mau liburan sama temen-temem Bu,Yah
boleh ya?"
Dennis sedikit lebih memohon lagi.
"Ya sudah,tapi ingat.Kabari Ayah dan Ibu ya?"
Bella membersi senyum kepada anak sulungnya itu yang sudah berumur 17 tahun.
"makasih Bu,Yah."
lalu Dennis pergi sembari menelpon kawan-kawannya.
"Rik,aku sedang menuju Redevil sekarang."
sambil membawa sepeda.
Redevil ada tempat Dennis,Erik,Fanny dan Gerry berkumpul ya semacam basecamp gitu.
Setelah kurang lebih satu jam,akhirnya Dennis sampai.
"kamu lama sekali,kami sudah menunggumu dari tadi Dennis."
pria dengan tubuh tinggi dan berambut ikal itu seperti sedang marah kepada Dennis.
"Ma'af kawan-kawan,aku memakai sepeda dan jalanan juga macet."
Dennis sedikit tertawa.
"Sudah,kita tidak punya waktu untuk bertengkar."
seru wanita dengan rambut pirang itu melerai.
"iya sebaiknya,kita mulai saja.''
tambah pria berbadan gemuk itu.
"Baiklah ini tempat yang akan kita tuju."
Erik menunjukan peta tujuan mereka.
"Namanya tempat itu, adalah Desa Angin Barat."
tambah erik.
"Kata penduduk disana,tempat itu masih menjadi misteri.Setiap orang yang masuk ke desa itu tidak ada yang bisa kembali."
Fanny menjelaskan.
"Tapi,itu kan berbahaya."
tambah Gerry si pria gemuk dan penakut itu.
"Tenang saja,Aku sudah mempersiapkan senjata untuk kita bertahan."
fanny menambahkan sambali membuka isi tas yang di bawanya.
"Ok,sekarang juga kita meluncur dan lokasinya tidak jauh dari Sekolah tepatnya di belakang hutan sekolah."
Erik memandu tim nya.
Dan mereka pun pergi menggunakan sepeda nya masing masing menuju lokasi petualangan mereka.